finnews.id – Doa merupakan wujud kerendahan hati seorang hamba di hadapan Allah SWT. Melalui doa, seorang Muslim memohon pertolongan, ampunan, serta kemudahan dalam menjalani kehidupan.
Berdoa bisa dilakukan kapan saja, baik di saat lapang maupun sempit. Sebab, Allah SWT senantiasa mendengar setiap permohonan hamba-Nya dan memudahkan segala urusan bagi siapa pun yang bersungguh-sungguh memohon kepada-Nya.
Dalam ajaran Islam, banyak doa para Nabi dan Rasul yang diabadikan dalam Al-Qur’an. Setiap doa memiliki makna, karakter, dan tujuan yang berbeda-beda, mencerminkan perjuangan serta keteguhan iman para utusan Allah dalam menghadapi ujian hidup.
Karena itu, sebaik-baiknya doa adalah doa yang diajarkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an dan hadis Nabi.
Dilansir dari laman NU Online, berikut adalah kumpulan doa para Nabi dan Rasul yang diabadikan dalam Al-Qur’an, doa-doa penuh hikmah yang dapat diamalkan setiap Muslim untuk memohon pertolongan, kekuatan, serta keberkahan hidup.
Doa Nabi Adam
Pengakuan Diri dan Pertaubatan
رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
rabbanâ dhalamnâ anfusana wa il lam taghfir lanâ wa tar-ḫamnâ lanakûnanna minal-khâsirîn
Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi. (QS Al-A’raf: 23)
Doa Nabi Nuh
Naik Kendaraan
بِسْمِ اللّٰهِ مَجْرٰ۪ىهَا وَمُرْسٰىهَاۗ اِنَّ رَبِّيْ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
wa qâlarkabû fîhâ bismillâhi majr)hâ wa mursâhâ, inna rabbî laghafûrur raḫîm
Dengan (menyebut) nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS Hud: 41)
Permohonan Ampun
رَبِّ اِنِّيْٓ اَعُوْذُ بِكَ اَنْ اَسْـَٔلَكَ مَا لَيْسَ لِيْ بِهٖ عِلْمٌۗ وَاِلَّا تَغْفِرْ لِيْ وَتَرْحَمْنِيْٓ اَكُنْ مِّنَ الْخٰسِرِيْنَ
rabbi innî a‘ûdzu bika an as’alaka mâ laisa lî bihî ‘ilm, wa illâ taghfir lî wa tar-ḫamnî akum minal-khâsirîn
Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu untuk memohon kepada-Mu sesuatu yang aku tidak mengetahui (hakikatnya). Kalau Engkau tidak mengampuniku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku termasuk orang yang rugi. (QS Hud: 47)