Home Internasional Jaringan Scam Asia Tenggara Makin Marak: Ribuan Pekerja Terjebak, Miliaran Dolar Raib di Dunia Digital
Internasional

Jaringan Scam Asia Tenggara Makin Marak: Ribuan Pekerja Terjebak, Miliaran Dolar Raib di Dunia Digital

Bagikan
penipuan online Asia Tenggara
Meski telah dilakukan berbagai operasi militer dan kerja sama lintas negara, jaringan penipuan online di Asia Tenggara terus berkembang. Ribuan orang dipaksa bekerja, sementara korban di seluruh dunia kehilangan miliaran dolar setiap tahun. Foto:Unsplash @ Ravi Sharma
Bagikan

Finnews.id – Jaringan scam online di Asia Tenggara terus meluas meski pemerintah berbagai negara telah melakukan operasi besar-besaran untuk memberantas industri gelap ini. Di balik pesan singkat sederhana seperti “hello” atau tawaran kerja paruh waktu, terdapat jaringan kriminal internasional yang telah menelan kerugian hingga miliaran dolar dan menjerat ribuan orang dalam kerja paksa.

Para pekerja di jaringan ini biasanya bekerja 12 hingga 16 jam per hari, mengirim ribuan pesan dengan harapan satu korban tertipu. Mereka ditempatkan di kompleks besar di Myanmar, Kamboja, Laos, dan Filipin, kawasan yang kini menjadi pusat utama industri scam digital.

Operasi Militer di Perbatasan Thailand-Myanmar

Pada Oktober lalu, militer Myanmar menggempur kompleks KK Park, salah satu pusat scam terbesar di kawasan perbatasan Thailand. Ribuan pekerja melarikan diri, termasuk warga India, Filipina, Vietnam, Etiopia, dan Kenya.

Sebagian besar dievakuasi ke Thailand sebelum dipulangkan ke negara asal masing-masing. Namun, menurut lembaga masyarakat sipil, sebagian area di kompleks tersebut masih beroperasi secara diam-diam.

Thailand kini bekerja sama dengan India dan negara lain untuk memulangkan warga mereka. Meski demikian, KK Park hanyalah satu dari puluhan kompleks serupa yang tersebar di sepanjang perbatasan dan ratusan lainnya di Asia Tenggara.

Bermula dari Kasino Ilegal

Banyak kompleks scam tumbuh dari bisnis kasino daring dan ilegal. Berdasarkan data UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime), pada 2021 terdapat lebih dari 340 kasino berizin dan tak berizin di Asia Tenggara.

Ketika pandemi COVID-19 membatasi perjalanan internasional, bisnis ini kehilangan pelanggan. Beberapa operator kemudian mengalihkan usahanya ke penipuan digital dengan menipu korban di seluruh dunia melalui skema investasi palsu.

Laporan Komisi Tinggi HAM PBB tahun 2023 memperkirakan sedikitnya 120.000 orang di Myanmar dan 100.000 orang di Kamboja terjebak dalam kerja paksa di pusat-pusat scam.

Banyak dari mereka direkrut melalui iklan pekerjaan palsu dengan janji gaji tinggi. Begitu tiba, paspor mereka disita dan mereka dipaksa bekerja di bawah ancaman kekerasan.

Bagikan
Artikel Terkait
NORAD Santa Tracker 2025
Internasional

NORAD Santa Tracker 2025: Tradisi 70 Tahun Melacak Perjalanan Santa dengan Teknologi Canggih

Finnews.id – Tiap musim Natal, termasuk 2025 ini, satu tradisi unik yang...

Natal di Bethlehem 2025
Internasional

Cahaya Harapan dari Bethlehem: Ribuan Jemaat Padati Pelataran Manger Square Usai Dua Tahun Senyap

Finnews.id – Semangat Natal kembali berpijar di tanah kelahiran Yesus Kristus. Ribuan...

Jelang Dilantik Jadi Wali Kota New York, Zohran Mamdani Tegas Lawan Islamofobia & Rasisme Anti-Palestina
Internasional

1 Januari Dilantik Jadi Wali Kota New York, Ini Pesan Tegas Zohran Mamdani

Finnews.id – Menjelang resmi menjabat sebagai Wali Kota New York, Zohran Mamdani...

Negosiasi Perang Ukraina
Internasional

Zelensky Perkenalkan Zona Demiliterisasi dalam Rencana Perdamaian Terbaru Ukraina

finnews.id – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengumumkan langkah baru dalam upaya perdamaian...