“Negara maju tidak hanya bergantung pada kekayaan alam, tetapi pada SDM yang unggul, produktif, dan berintegritas. Perguruan tinggi harus menjadi motor penggeraknya,” tutur Tito.
Dalam paparannya, Tito mengutip laporan World Bank dan McKinsey Global Institute yang menempatkan Indonesia sebagai calon kekuatan ekonomi nomor 4 dunia pada 2045. Setelah China, India, dan Amerika Serikat.
Namun, pencapaian itu hanya mungkin jika arah ekonomi nasional dijalankan dengan prinsip kerakyatan, inklusivitas, dan keadilan sosial.
“Dengan sistem ekonomi berkeadilan sosial yang berpihak pada rakyat dan SDM unggul, Indonesia akan keluar dari jebakan pendapatan menengah,” tegasnya.
Tito menilai pergeseran ekonomi Indonesia ini bukan sekadar perubahan kebijakan. Tetapi juga perubahan paradigma.
Pemerintah kini lebih fokus pada pemerataan hasil pembangunan agar manfaat ekonomi Indonesia tidak hanya dirasakan oleh kelompok elit.
Ia menekankan model ekonomi kerakyatan bukan anti-investasi, melainkan menempatkan rakyat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional.
“Ekonomi kerakyatan bukan berarti menolak pasar, tapi memastikan pasar bekerja untuk rakyat,” tutupnya.
- Arah ekonomi nasional
- BOCORAN MENDAGRI
- dampak kebijakan sosial ekonomi pemerintahan Prabowo
- ekonomi kerakyatan
- Ekonomi kerakyatan Prabowo
- Indonesia Emas 2045
- kebijakan ekonomi kerakyatan era Prabowo Subianto
- Kebijakan ekonomi Prabowo
- Ketimpangan sosial Indonesia
- mendagri
- Mendagri Tito
- Mendagri Tito Karnavian
- penguatan SDM untuk ekonomi berkeadilan sosial
- pergeseran arah ekonomi nasional Indonesia 2025
- Prabowo
- Prabowo Subianto ekonomi
- Prabowo ubah ekonomi Indonesia
- Presiden Prabowo Ubah Arah Ekonomi Indonesia
- Program ekonomi kerakyatan Prabowo
- Sistem ekonomi liberal kapitalis
- Tito Karnavian
- Tito Karnavian ekonomi
- Transformasi ekonomi Indonesia
- visi ekonomi Indonesia Emas 2045