Rata-rata gol yang dicetak pemain bertahan jarang sekali mencapai angka setinggi ini, menunjukkan bahwa pemain asal Belanda itu memiliki kontribusi ofensif yang signifikan selain tugas utamanya menjaga lini belakang.
Saat ditanyai mengenai motivasinya melakukan solo run sejauh itu, Van de Ven menjelaskan dengan sederhana. “Jujur, saya melihat celah kecil di depan saya, jadi saya berpikir, ‘Oke, saya mulai dribbling sekarang dan lihat apakah mereka bisa mengejar’,” kata pemain internasional Belanda tersebut.
“Saya melihat ruang terbuka semakin lebar, dan saya merasa sudah menembus, jadi saya langsung menuju gawang. Saya merasa bisa terus berlari, dan saya melakukannya.”
Pertandingan tersebut akhirnya dimenangkan Tottenham dengan skor telak 4-0. Kemenangan ini didorong oleh gol-gol indah, dengan gol solo Van de Ven menjadi puncaknya.