Dukungan Penuh KAI Terhadap Penyelidikan KPK
Finnews.id – Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Bobby Rasyidin, secara tegas menyatakan kesiapan penuh perusahaan dan operator Kereta Cepat Whoosh, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), untuk mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dukungan ini terkait penyelidikan yang sedang dilakukan KPK atas dugaan tindak pidana korupsi, termasuk dugaan mark-up atau penggelembungan dana, dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh.
Pernyataan ini disampaikan Bobby Rasyidin di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 3 November 2025, setelah ia menghadap Presiden Prabowo Subianto.
Pernyataan tersebut memperjelas posisi BUMN perkeretaapian itu di tengah isu sensitif yang melibatkan proyek strategis nasional. Bobby menegaskan bahwa PT KCIC sangat patuh dan taat terhadap hukum yang berlaku di Indonesia.
“Yang jelas PT Kereta Cepat Indonesia-China sangat patuh dan taat kepada hukum. Dan kami sangat mendukung permintaan-permintaan data atau kesaksian dari KPK,” kata Bobby.
Pihaknya siap menyuplai semua data dan memberikan kesaksian yang dibutuhkan oleh tim penyelidik KPK. Sikap kooperatif ini menjadi sinyal kuat dari manajemen KAI bahwa mereka tidak akan menutupi informasi apa pun terkait proses tender, pengadaan, dan realisasi anggaran proyek Whoosh.
Fokus KPK dan Jeratan Hukum Dugaan Mark-Up
Penyelidikan yang dilakukan oleh KPK saat ini masih berada pada tahap pengumpulan informasi dan konfirmasi. Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyebutkan bahwa lembaga antirasuah tersebut telah meminta keterangan dari sejumlah pihak yang diduga memiliki pengetahuan relevan tentang konstruksi perkara.
“Kami menelusuri, menemukan peristiwanya dulu,” ujar Budi, menegaskan fokus penyelidikan pada dugaan mark-up anggaran yang diduga menyebabkan pembengkakan biaya proyek secara signifikan.
Semua pihak yang dipanggil oleh KPK sejauh ini menunjukkan sikap kooperatif, sebuah langkah yang sangat membantu tim penyelidik dalam mengungkap kasus.