NGOPI DI ISTANA NEGARA, Secangkir di Jantung Kekuasaan

Dia datang berdua. Bersama temannya. Namanya Agusta Mahendra. Sama-sama dari Jawa Timur.

Setelah menukar KTP dengan kartu akses pengunjung, mereka diarahkan ke jalur pejalan kaki menuju Merdeka Lounge. Tidak jauh. Sekitar 250 meter dari gerbang.

Suasana hening khas lingkungan pemerintahan menyambut. Sesekali diselingi lalu lalang pegawai dengan setelan formal.

Sepanjang perjalanan, langit biru Jakarta terlihat kontras dengan putih dinding kantor pemerintahan di kiri-kanan. Menyusuri koridor yang bersih. Tertata rapi.

Begitu memasuki Merdeka Lounge, atmosfer langsung berubah. Aroma kopi segar menyambut.

Bersanding dengan gemericik air mancur kecil di area outdoor. Tempat duduk tersusun rapi. Sebagian di bawah kipas angin. Sebagian lagi di area ber-AC lantai dua.

Ruang kafe itu tidak besar. Tapi menenangkan. Deretan meja kayu tertata rapi. Sebagian diisi tamu bersetelan kerja yang tengah berbincang pelan.

Di lantai dua, ruang berpendingin udara itu penuh pekerja muda. Mereka terlihat sibuk mengetik di laptop.

Sepintas tampak seperti coworking space. Ada pula yang terlihat duduk menyendiri. Menikmati minuman sambil bermain HP.

Bintang dan Agusta memilih duduk di lantai 2. Biar dingin katanya. Maklum, mereka baru saja panas-panasan di luar.

Siang itu, kursi di lantai 2 penuh. Pengunjung datang silih berganti. Dari lantai atas, terlihat atap-atap gedung pemerintahan. Sesekali lalu lintas di Jalan Veteran yang tak pernah benar-benar sepi.

“Kalau lagi suntuk sepertinya enak nyantai di sini. Adem, tenang dan bisa ngopi sambil lihat orang lalu lalang,” terangnya.

Bintang pun mencoba pesan minuman. Dia penasaran seperti apa rasa kopi di lingkungan Istana.

Setelah tanya-tanya, mereka akhirnya tahu menu andalan Merdeka Lounge: Japanese Iced Coffee.

Minuman ini menyegarkan. Diseduh dari biji kopi Temanggung dan Tanah Karo. Tentu pas banget dengan cuaca yang lagi panas-panasnya.

Ngopi di Jantung Kekuasaan Negara

Ngopi di sini bukan sekadar minum. Tapi semacam penegasan keingintahuan: bagaimana rasanya ngopi di jantung kekuasaan negara.