Home Internasional Misi Kemanusiaan di Tengah Gencatan Senjata: Upaya Pencarian Korban dan Sandera di Gaza
Internasional

Misi Kemanusiaan di Tengah Gencatan Senjata: Upaya Pencarian Korban dan Sandera di Gaza

Bagikan
Misi Kemanusiaan
Misi Kemanusiaan, Ilustrasi: Save_Palestine / Pixabay
Bagikan

finnews.id – Misi kemanusiaan di tengah gencatan senjata di Gaza menarik perhatian dunia setelah Israel menerima sebuah peti mati dari Palang Merah. Peti itu berisi jenazah seorang sandera yang sebelumnya ditahan di Gaza. Pemerintah Israel segera mengirim jenazah tersebut ke unit forensik untuk memastikan identitas korban sebelum menyerahkannya kepada keluarga.

Gencatan senjata yang berlaku melibatkan dukungan diplomatik dari Amerika Serikat, Mesir, Qatar, dan Turki. Keempat negara itu berperan menjaga stabilitas agar jalur bantuan dan evakuasi tetap terbuka. Operasi ini memperlihatkan pentingnya kerja sama lintas negara untuk mengatasi krisis kemanusiaan di kawasan konflik.

Proses Pemulangan Jenazah dan Peran Palang Merah

Koordinasi dan Pengawasan di Lapangan

Pasukan Israel Defense Forces (IDF) mengambil peti jenazah dari Gaza dan membawanya ke Israel untuk pemeriksaan. Hamas menyatakan bahwa jenazah tersebut merupakan salah satu sandera yang meninggal selama perang. Jika hasil pemeriksaan mengonfirmasi klaim itu, maka Hamas telah menyerahkan 16 dari 28 jenazah warga Israel dan asing yang sebelumnya ditahan sebelum gencatan senjata berlangsung.

Dukungan Tim Mesir dan Koordinasi Kemanusiaan

Sebagai bagian dari misi kemanusiaan di tengah gencatan senjata, pemerintah Israel memberi izin kepada satu anggota Hamas untuk mendampingi tim Palang Merah dan teknisi Mesir dalam mencari sisa jenazah. Tim Mesir membawa alat berat seperti ekskavator dan truk untuk mempercepat proses penggalian. IDF mengawasi seluruh kegiatan dari jarak aman demi menjamin kelancaran operasi di wilayah yang penuh reruntuhan.

Hambatan Teknis dan Tantangan di Lapangan

Kondisi Medan yang Rusak Parah

Tim pencarian menghadapi tantangan besar karena banyak area berubah total akibat serangan udara dan darat. Beberapa lokasi penguburan tertimbun reruntuhan dan sulit dijangkau. Hamas mengakui bahwa sebagian orang yang mengetahui lokasi pemakaman telah meninggal dunia atau kehilangan ingatan akibat trauma. Situasi ini memperlambat proses pencarian, meski jalur kemanusiaan sudah terbuka.

Bagikan
Artikel Terkait
PANDUAN LENGKAP K VISA CHINA 2025, Syarat, Dokumen & Tips Lolos
Internasional

PANDUAN LENGKAP K VISA CHINA 2025: Syarat, Dokumen & Tips Lolos, Buruan Daftar!

Finnews.id – Ingin berkarier di bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika)...

Trump Takaichi Aliansi Dagang Jepang
Internasional

Tekanan Dagang $550 Miliar di Balik Jabat Tangan Persahabatan PM Takaichi dan Trump

Finnews.id – Kunjungan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Jepang Selasa 28...

Ledakan Tambang Bawah Tanah
Internasional

Ledakan Tambang Bawah Tanah di Australia Tewaskan Dua Pekerja

finnews.id – Ledakan tambang bawah tanah di wilayah terpencil New South Wales,...

Badai Melissa
Internasional

Jamaika Siaga Hadapi Badai Melissa, Badai Terkuat di Dunia Tahun Ini

finnews.id – Jamaika tengah bersiap menghadapi badai Melissa yang menjadi badai terkuat...