finnews.id – Produk perawatan kulit berbahan retinol kini tengah jadi primadona di dunia kecantikan.
Kandungan ini dikenal ampuh menghaluskan garis halus, melawan jerawat, dan menjaga kulit tetap kencang serta awet muda.
Namun, tahukah kamu bahwa manfaat serupa juga bisa diperoleh secara alami dari makanan?
Menurut dokter kulit bersertifikat asal Manhattan, Dr. Dendy Engelman, tubuh sebenarnya bisa mendapat manfaat retinol dari asupan vitamin A alami dalam makanan sehari-hari.
“Tubuh manusia tidak memproduksi vitamin A sendiri, sehingga harus didapat dari luar melalui makanan dan perawatan kulit,” jelas Engelman dalam wawancara dengan Vogue.
Apa Itu Retinol dan Mengapa Penting untuk Kulit?
Retinol merupakan turunan vitamin A yang diubah menjadi asam retinoat ketika dioleskan ke kulit.
Bahan ini berfungsi mempercepat regenerasi sel kulit, mengontrol produksi minyak (sebum), dan memperbaiki kerusakan akibat sinar UV.
Namun, penggunaan retinol topikal terkadang menimbulkan efek samping seperti iritasi atau kulit mengelupas.
Karena itu, banyak ahli menyarankan untuk menyeimbangkan perawatan luar dan dalam, salah satunya dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin A.
Dua Bentuk Vitamin A dalam Makanan
Secara alami, vitamin A terbagi menjadi dua jenis utama:
-
Retinol (Preformed Vitamin A) – ditemukan dalam produk hewani seperti hati, ikan, dan telur.
-
Karotenoid (Provitamin A) – berasal dari tumbuhan seperti wortel, ubi, dan bayam. Tubuh akan mengubah karotenoid menjadi vitamin A aktif saat dicerna.
Keduanya berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit, rambut, dan kuku. Engelman menambahkan, “Vitamin A membantu mengatur produksi sebum dan pergantian sel, yang penting untuk menjaga keseimbangan kulit dan memperkuat rambut serta kuku.”
Berapa Banyak Vitamin A yang Dibutuhkan Tubuh?
Menurut Mayo Clinic, kebutuhan vitamin A harian bervariasi tergantung jenis kelamin dan usia:
-
Pria dewasa: 900 mikrogram (mcg)
-
Wanita dewasa: 700 mcg
Penting untuk tidak berlebihan, karena asupan vitamin A berlebih juga bisa berdampak negatif bagi kesehatan. Yang utama adalah menjaga konsistensi konsumsi dengan pola makan seimbang.