Fakta di Balik Sumber Air AQUA, Seperti Apa?

Perusahaan juga secara konsisten membayar pajak air dan retribusi daerah secara transparan melalui Direktorat Jenderal Pajak.

“AQUA sepenuhnya patuh pada regulasi. Setiap liter air yang diambil tercatat dan dilaporkan sesuai hukum,” bebernya.

Pelopor Air Minum dalam Kemasan

AQUA menjalankan program konservasi air berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan prinsip mengembalikan lebih banyak dari yang diambil. Program ini diklaim telah berhasil:

• Menanam lebih dari 2,5 juta pohon di berbagai wilayah.
• Membangun 2.300 sumur resapan dan 12.000 rorak untuk penyerapan air hujan.
• Mengelola 17 taman keanekaragaman hayati.
• Menyediakan akses air bersih dan sanitasi bagi lebih dari 500.000 penerima manfaat lewat program WASH (Water Access, Sanitation, and Hygiene).

Di Subang, AQUA bahkan sudah menanam lebih dari 250.000 pohon serta membangun 120 sumur resapan sebagai upaya menjaga kualitas dan kuantitas air tanah.

“Konservasi adalah bagian dari DNA kami. Kami ingin keberadaan AQUA memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan,” urainya.

Untuk menjamin akuntabilitas, AQUA membentuk SIPA Taskforce, tim internal khusus yang mengawasi kepatuhan terhadap izin dan pelaporan air.

Seluruh data volume air yang diambil diaudit oleh pemerintah. Tidak ada manipulasi dalam pelaporan.

Keberadaan AQUA tidak hanya soal bisnis. Tetapi juga pemberdayaan ekonomi lokal.
Perusahaan menggandeng warga sekitar untuk mengelola konservasi, membangun infrastruktur air bersih, hingga program pertanian regeneratif berbasis ekonomi sirkular.

Sebagai pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia, AQUA berkomitmen menjaga kualitas dan kemurnian air yang dihadirkan pada masyarakat.

“Kami ingin air yang kami ambil juga mengalir kembali menjadi manfaat bagi masyarakat,” pungkas AQUA.