Home Sports Formasi 3-4-2-1 Ruben Amorim Masih Jadi Teka-teki di Manchester United
Sports

Formasi 3-4-2-1 Ruben Amorim Masih Jadi Teka-teki di Manchester United

Bagikan
Formasi Manchester United
Formasi Manchester United, Image: @manchesterunited / Instagram
Bagikan

finnews.id – Ruben Amorim datang ke Manchester United dengan reputasi sebagai pelatih muda yang berani. Ia membawa semangat baru dan sistem tiga bek yang selama ini sukses di Sporting CP. Namun setelah hampir setahun bekerja di Old Trafford, banyak yang mulai bertanya-tanya: mengapa formasi Manchester United saat ini belum menunjukkan hasil sesuai harapan?

Ekspektasi tinggi muncul sejak awal karena Amorim dikenal dengan gaya permainan progresif dan disiplin taktik. Tapi Premier League punya tantangan berbeda. Kecepatan, intensitas, dan tekanan tinggi dari publik membuat rencana Amorim tak berjalan semulus yang ia bayangkan.

Filosofi Sepak Bola Ruben Amorim

Ruben Amorim percaya kemenangan lahir dari pemahaman ruang dan pergerakan. Dalam sistem 3-4-2-1, ia menuntut setiap pemain memahami kapan harus menekan, menjaga jarak, atau membuka ruang bagi rekan setim. Tiga bek menjadi titik awal serangan, dua wing-back menjaga lebar lapangan, dan dua gelandang serang mendukung penyerang tunggal di depan.

Filosofi ini bekerja di Portugal karena pemain Sporting terbiasa bermain terstruktur. Namun di Inggris, kondisi berbeda. BBC Sport mencatat bahwa United kerap kehilangan bentuk permainan saat lawan menekan cepat. Banyak pemain tampak bingung kapan harus bertahan atau membangun serangan. Situasi ini menunjukkan adaptasi mereka terhadap sistem baru belum sempurna.

Karakter Pemain yang Belum Selaras

Masalah utama Amorim bukan pada taktiknya, melainkan pada karakter skuad yang ia miliki. Manchester United sudah lama terbiasa memakai empat bek. Peran wing-back yang harus menyerang dan bertahan dalam waktu bersamaan masih terasa asing bagi sebagian pemain.

Luke Shaw dan Diogo Dalot sering berusaha menyesuaikan diri, tapi belum konsisten menjaga jarak antarlini. Saat mereka naik terlalu tinggi, ruang di belakang terbuka dan lawan dengan mudah memanfaatkannya. Di tengah, duet Casemiro dan Mainoo masih mencari keseimbangan antara menekan dan menutup celah.

Kondisi serupa juga terlihat di lini depan. Marcus Rashford, Garnacho, dan Højlund belum sinkron dalam pergerakan. Dua gelandang serang di belakang striker tunggal sering saling menumpuk posisi, sehingga aliran bola ke depan menjadi tersendat.

Bagikan
Artikel Terkait
Jude Bellingham
Sports

Selamatkan Wajah Real Madrid! Gol Telat Bellingham Hindarkan Los Blancos dari Kekalahan Kontra Elche

Finnwes.id – Real Madrid harus berjuang keras di markas Elche sebelum akhirnya...

Cristiano Ronaldo
Sports

Cristiano Ronaldo Cetak Gol Spektakuler, Tendangan Bicycle Kick Al-Nassr Menang Telak 4-1

Finnews.id – Cristiano Ronaldo kembali membuktikan kualitasnya yang tak lekang oleh waktu...

Putri KW Bantai Michelle Li, di Final Bertemu An Se Young 
Sports

Putri KW Kandas di Final Australian Open 2025

finnews.id – Pebulutangkis Indonesia Putri Kusuma Wardani (Putri KW) tampil gemilang di...

Kemenpora RI berupaya mewujudkan Asta Cita keempat Presiden Prabowo.
Sports

Menpora: Indonesia Akan Bangun Pusat Pelatihan Olahraga Terbaik di Asia Tenggara

finnews.id – Salah satu program strategis yang diusung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto...