finnews.id – Tren career minimalism lagi ramai dibicarakan. Hal ini karena banyak Gen Z yang mulai meninggalkan pola pikir tradisional tentang karier. Kalau dulu kesuksesan itu berarti punya jabatan tinggi di perusahaan, generasi ini justru lebih memilih karier yang fleksibel, stabil, dan keseimbangan hidup masih terjamin.
Buat Gen Z, kerja cuma jadi salah satu bagian hidup, bukan sebagai identitas utama. Mereka melihat pekerjaan untuk finansial yang stabil, sedangkan passion dan ambisi dikejar lewat cara lain, misalnya side hustle atau hobi. Dari cara pandang ini, tentu perusahaan juga harus beradaptasi karena meniti karier di perusahaan tampaknya kurang dilirik bagi anak muda zaman sekarang.
Career Minimalism menjadi cara baru Gen Z dalam berkarier. Di generasi sebelumnya, banyak orang mengejar jabatan tinggi atau jadi bos, tapi anak muda zaman sekarang memilih fokus ke kehidupan yang stabil, bebas, dan keseimbangan hidup. Bagi mereka, kerja itu hal penting buat finansial yang aman, tapi passion dilakukan dengan cara lain dan tidak berfokus di pekerjaan utama.
“Career lily pad” Lebih disukai, artinya mereka lebih suka lompatan karier seperti di atas daun teratai dibanding dengan naik tangga karier seperti yang sudah terjadi selama ini. Mereka senang pindah kerja atau peran lainnya yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai hidup, bukan hanya karena jabatan semata.
Tren ini muncul karena beberapa alasan, diantaranya karena dunia kerja yang semakin tidak pasti (marak AI, PHK, dan burnout). Selain itu, Gen Z juga lebih realistis yang berpikir kerja untuk stabilitas bukan hanya sekedar status dan jabatan. Ambisi mereka berbeda, bukan jabatan yang tinggi tapi hidup yang seimbang dan bermakna.
Dalam survei yang dilakukan Glassdoor menunjukkan bahwa 68% Gen Z tidak tertarik jadi manajer kalau bukan karena gaji dan hanya dapat titel. Meski jabatan bukan jadi yang utama, bukan berarti mereka anti jadi pemimpin. Gaya hidup Gen Z cenderung lebih santai, mereka peduli soal work-life balance, waktu jam kerja yang fleksibel, dan tidak suka gaya kepemimpinan yang otoriter dan kaku.