finnews.id – Kasus pembunuhan tragis yang menimpa satu keluarga di Indramayu, Jawa Barat, perlahan mulai terungkap. Pihak kepolisian menetapkan pria berinisial R (35) sebagai dalang dari aksi keji yang terjadi di sebuah rumah di Jalan Siliwangi, Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu.
Motif utama dari pelaku diduga berasal dari amarah yang memuncak. R tidak sendirian, ia membujuk seorang rekan berinisial P untuk turut serta dalam rencana pembunuhan tersebut. Kepada P, R menjanjikan imbalan uang sebagai motivasi untuk ikut terlibat.
Korban dalam peristiwa ini terdiri dari lima orang anggota keluarga, Sachroni (76), Budi Awaludin (45), Euis Juwita Sari (43), serta dua anak mereka yang masih kecil, Ratu Khairunnisa (7) dan Bella yang baru berusia 8 bulan.
Untuk melancarkan aksinya, R menggunakan tipu muslihat dengan mengajak korban Budi membahas peluang usaha minyak goreng. Ide bisnis tersebut menjadi dalih awal sebelum peristiwa berdarah itu terjadi.
“Alibinya ajak korban jual minyak goreng,” kata Kapolres Indramayu AKBP Mochamad Fajar Gemilang, Selasa 9 September 2025.
Pada malam 29 Agustus, R bersama P datang ke rumah korban. Meski berpura-pura hendak berdiskusi soal bisnis, mereka membawa pipa besi yang telah disiapkan sebelumnya sebagai alat untuk melancarkan aksi kekerasan.
Kombes Pol Hendra Rochmawan, Kabid Humas Polda Jawa Barat, menjelaskan bahwa sesaat setelah berdiskusi, R mengajak Budi keluar ke halaman rumah. Di situlah R mulai melancarkan serangan.
“Di situlah yang bersangkutan melakukan aksi yang pertama. Aksi pertama dengan memukul korban BA ini dengan besinya,” jelas dia.
Saat R menyerang korban pertama, P bertugas mengawasi situasi sekitar agar aksi mereka tidak diketahui orang lain. Setelah memastikan Budi telah meninggal, keduanya masuk ke dalam rumah dan melanjutkan aksinya dengan membunuh anggota keluarga lainnya.
Korban lain Sachroni, Euis, dan Ratu dihabisi menggunakan metode yang sama, yakni pukulan pipa besi hingga tewas. Sedangkan bayi bernama Bella dibunuh oleh P dengan cara menenggelamkannya ke dalam bak mandi. Seluruh rangkaian kejadian berlangsung hingga dini hari 30 Agustus.