finnews.id — Pemerintah terus memperkuat upaya ketahanan pangan sebagai salah satu prioritas utama di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Program ini diyakini menjadi pondasi penting dalam mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan.
Mendukung agenda tersebut, Badan Bank Tanah meluncurkan program Ketahanan Pangan atau Ketapang dengan memanfaatkan lahan seluas 40.000 meter persegi (4 hektar) di atas Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Poso. Lahan itu digunakan untuk menanam padi, jagung, sekaligus pembangunan demplot sebagai sarana edukasi pertanian.
Yang menarik, inisiatif ini melibatkan masyarakat yang menjadi subjek reforma agraria Badan Bank Tanah, serta dukungan langsung dari TNI dan Polri.
“Program KETAPANG hadir sebagai dukungan nyata terhadap Nawacita Presiden dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan pembangunan dari pinggiran melalui pemanfaatan tanah negara secara produktif,” ujar Mahendra Wahyu, Team Leader Project Poso, dalam keterangan pers, Kamis, 14 Agustus 2025.
Enam Tujuan Program Ketapang
Mahendra menjelaskan bahwa program Ketapang memiliki enam tujuan utama. Pertama, mengoptimalkan pemanfaatan tanah negara agar menjadi lahan produktif pangan. Kedua, meningkatkan keterlibatan Badan Bank Tanah dan petani dalam ketahanan pangan sebagai bentuk pengabdian. Ketiga, mendorong kemandirian pangan lokal melalui pemberdayaan masyarakat setempat.
Tujuan keempat adalah menciptakan kolaborasi nasional antara pemerintah dan masyarakat. Kelima, meningkatkan ketahanan pangan nasional dengan perencanaan matang dan berkelanjutan. Terakhir, mendukung instansi pemerintah dalam menjalankan program kemandirian pangan.
Dengan enam poin tersebut, Mahendra menekankan bahwa program Ketapang bukan hanya sebatas proyek pertanian, melainkan gerakan kolektif untuk memastikan Indonesia bisa mandiri dalam sektor pangan.
Dampak Nyata Bagi Masyarakat
Yunus, salah satu calon subjek reforma agraria dari Desa Kalemago, menilai program Ketapang membawa manfaat besar bagi warga. Ia mengaku keterlibatan masyarakat dalam proyek ini tidak hanya memperkuat kemandirian pangan, tetapi juga membantu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.