Gemes Garuda
Catatan Dahlan Iskan

Gemes Garuda

Bagikan
Bagikan

Oleh : Dahlan Iskan

Gemes. Itu lahir dari rasa benci tapi rindu. Rindu agar Garuda Indonesia jadi kebanggaan nasional. Pembawa bendera bangsa.

Itu yang rasanya sangat diinginkan Presiden Prabowo –melebihi perasaan kita. Harus bangga pada negara. Sampai mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Himalaya pun ia promotori.

Benci karena prestasinya turun naik –lebih banyak turunnya. Setiap kali ditemukan jalan keluar sembuhnya hanya sementara. Khas BUMN.

Saya percaya dengan besarnya ambisi Prabowo, Garuda dapat jalan keluar lagi. Tapi itu tadi. Apakah biaya jalan keluar itu tidak sia-sia kalau tak lama nanti Garuda bermasalah lagi.

Membenahi Garuda perlu langkah jangka panjang. Proses rusaknya cepat sekali.

Saya juga percaya Prabowo, lewat Danantara, bisa cari uang berapa saja yang diperlukan. Yang penting bisa menyembuhkan Garuda. Tapi harus ada perhitungannya: apakah dana besar untuk Garuda itu tidak menyebabkan lebih memburuknya ICOR nasional.

Anda sudah tahu: ICOR nasional kita masih sangat tinggi. Menakutkan. Ada yang menghitung angkanya sampai 6. Dibanding Malaysia yang hanya 4,6. Apalagi Singapura atau Tiongkok.

ICOR jelek itu Anda pun sudah tahu penyebabnya: terlalu besarnya pemakaian uang untuk sesuatu yang kurang menghasilkan.

Maka Danantara akan minta Garuda untuk menjanjikan berapa ICOR yang didapat atas Dana Rp 6 triliun yang disuntikkan padanya.

Bagaimana kalau dana ke Garuda itu hanya akan memperburuk ICOR nasional? Bukan berarti rencana itu tidak boleh jalan. Apalagi kalau permintaan presiden itu “harga mati”.

Namun Danantara harus mencari sektor lain yang sangat istimewa yang bisa membuat ICOR nasional membaik.

Danantara mungkin perlu punya “rukun iman” ini: berapa proyek yang ICOR-nya jelek yang boleh diberi dana. Yakni hanya proyek yang benar-benar diinginkan Presiden. Selebihnya harus membiayai proyek-proyek yang ICOR-nya baik.

Maka kalau ada usulan proyek yang ICOR-nya jelek harus ditolak. Apalagi kalau jumlahnya sudah melebihi “rukun iman”.

Pelanggaran terhadap rukun iman berarti musyrik. Dosa besar. Tak terampuni. Maka kewajiban para pengusul proyek untuk menyertakan analisis ICOR. Agar mereka malu sendiri untuk mengusulkan proyek yang berbau musyrik.

Bagikan
Artikel Terkait
Catatan Dahlan Iskan

Kapal Prabowo

Oleh: Dahlan Iskan Sungguh sempit ruang gerak Presiden Prabowo Subianto –di bidang...

Catatan Dahlan Iskan

Kongres Bali

Oleh: Dahlan Iskan Tayangan gambar “banteng ketaton” sempat mendominasi kanan-kiri panggung perhelatan...

Catatan Dahlan Iskan

Tersisa Lula

Oleh: Dahlan Iskan Batas waktu habis kemarin malam. Tanggal 1 Agustus pun...

Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong
Catatan Dahlan Iskan

Tom Hasto

Oleh: Dahlan Iskan   Sungguh piawai yang mengatur abolisi pada Tom Lembong...