Obat Pengontrol Asam Urat: Cegah Serangan Datang Kembali
Setelah nyeri dan radang mereda, kamu tidak boleh langsung lengah. Kadar asam urat yang tinggi tetap bisa memicu serangan berikutnya. Untuk itu, kamu perlu mengontrol kadar asam urat agar tidak melonjak lagi.
Pilihan obat:
-
Allopurinol (Recolfar, Zyloric, Purinol)
Obat ini paling sering digunakan untuk menekan produksi asam urat dalam tubuh. -
Febuxostat (Adenuric)
Jika kamu tidak cocok dengan allopurinol, dokter bisa meresepkan febuxostat. -
Probenesid
Meski jarang digunakan, probenesid membantu tubuh membuang asam urat lewat urin.
Obat-obatan ini hanya boleh kamu konsumsi saat kondisi sedang stabil, bukan saat serangan berlangsung. Mulai pengobatan jangka panjang harus diawali dengan pemeriksaan kadar asam urat di laboratorium.
Suplemen dan Herbal Pendamping: Alternatif Aman Jangka Panjang
Selain obat resep, kamu juga bisa konsumsi suplemen alami sebagai pendukung. Beberapa suplemen ini bisa kamu beli bebas di apotik tanpa resep.
Contoh produk:
-
Uricid dan Uricare
Keduanya mengandung ekstrak herbal seperti seledri, sambiloto, dan daun salam. -
Ekstrak cherry dan kulit manggis
Banyak orang percaya manfaat cherry hitam untuk mengurangi kadar asam urat secara alami. -
Vitamin C dosis rendah
Vitamin C membantu tubuh mengeluarkan kelebihan asam urat lewat urin. -
Jus herbal pelancar urin
Beberapa produk berbahan sidaguri atau kumis kucing bisa bantu mempercepat proses pengeluaran asam urat.
Walaupun herbal, tetap penting kamu baca label, dosis, dan pantau efek setelah konsumsi. Jika ragu, konsultasikan dulu dengan apoteker.
Kombinasi Bijak untuk Hasil Maksimal
Mengandalkan satu jenis obat saja sering tidak cukup. Misalnya, kamu bisa gunakan ibuprofen saat nyeri datang, lalu lanjutkan dengan suplemen herbal untuk jangka panjang. Jika kadar asam urat tetap tinggi, kamu bisa diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan allopurinol atau obat sejenis.
Langkah penting lainnya adalah memperbaiki pola makan. Hindari jeroan, daging merah, seafood, dan minuman manis. Perbanyak konsumsi air putih, sayuran segar, serta makanan rendah purin.