finnews.id – Setelah lebih dari 20 tahun beroperasi di langit Asia, maskapai berbiaya rendah asal Singapura, Jetstar Asia, resmi menghentikan seluruh operasionalnya per 31 Juli 2025.
Penerbangan terakhir yang dilakukan dari Bandara Changi, Singapura ke Kuala Lumpur, Malaysia jadi penutup penuh haru perjalanan panjang maskapai ini.
Sore itu suasana Bandara Changi terasa berbeda, saat pesawat terakhir Jetstar Asia bersiap lepas landas untuk penerbangan terakhirnya.
Puluhan staf bandara dan karyawan berdiri di sepanjang landasan pacu sambil melambaikan tangan, memberikan penghormatan terakhir.
Momen ini jadi simbol perpisahan tak hanya bagi maskapai, tapi juga bagi seluruh awak dan staf yang selama ini menjadi bagian penting di balik layar.
Hadiah Perpisahan untuk Penumpang Setia
Untuk memberikan kenangan manis, Jetstar Asia membagikan souvenir eksklusif bagi para penumpang di rute-rute terakhirnya.
Misalnya penumpang dari Labuan Bajo, Indonesia, mendapatkan tas belanja eksklusif berlogo Jetstar.
Sedangkan penumpang dari Manila, Filipina, menerima miniatur pesawat Jetstar yang bisa dibawa pulang sebagai memorabilia penerbangan terakhir mereka.
Tak hanya itu, setelah penerbangan terakhir mendarat, manajemen maskapai mengadakan acara tertutup bagi kru dan staf.
Acara ini menjadi momen khusus untuk berterima kasih atas dedikasi dan kerja keras mereka selama bertahun-tahun.
Dampak Penutupan, Ratusan Karyawan Terdampak
Menurut pernyataan resmi yang dikutip dari Channel News Asia, lebih dari 500 karyawan Jetstar Asia harus menerima kenyataan pahit, pemutusan hubungan kerja (PHK).
Beberapa masih dalam proses mencari pekerjaan baru, beristirahat, atau menunggu panggilan wawancara.
Namun di sisi positifnya, hampir seluruh pelanggan yang terdampak pembatalan penerbangan sudah menerima pengembalian dana penuh.