finnews.id – Senin (28/4/2025) siang waktu setempat, sebagian besar wilayah Spanyol dan Portugal mendadak dilanda pemadaman listrik masal—disebut sebagai salah satu krisis listrik terserius di kawasan Iberia.
Selama lima detik, sebanyak 15 gigawatt energi—sekitar 60% dari total konsumsi nasional—tiba-tiba menghilang dari jaringan, menurut keterangan Perdana Menteri Pedro Sanchez .
Dalam pernyataan resmi pada Senin malam, Sanchez menyampaikan bahwa pemerintah Spanyol telah mengerahkan seluruh sumber daya untuk memulihkan suplai listrik.
“Target utama kami adalah mengembalikan listrik secara penuh di seluruh penjuru pada Selasa,” ujar Sanchez, sambil menambahkan bahwa 50% kebutuhan nasional telah berhasil dipulihkan dalam beberapa jam pertama .
Operator energi Portugal REN menyebut fenomena tersebut sebagai “getaran atmosferik terinduksi” yang mengganggu kestabilan jaringan tegangan tinggi.
Gangguan ini memicu efek berantai: kereta api dan metro terhenti, lampu lalu lintas padam, ATM dan koneksi telepon lumpuh, serta akses internet terputus total.
Dampak krisis amat luas. Ratusan penumpang kereta terjebak di dalam gerbong, banyak warga terhenti di dalam lift, dan jalan raya macet parah.
Pasar swalayan hanya melayani pembayaran tunai hingga antrean membentang panjang. Foto-foto diunggah media lokal El País memperlihatkan penumpang berjalan di terowongan metro yang gelap hanya bersandar pada senter ponsel .
Rumah sakit menunda operasi rutin, tetapi tetap melayani kasus kritis berkat generator cadangan. Bank-bank memanfaatkan sistem cadangan, meski sebagian besar ATM masih belum berfungsi.
Red Eléctrica, operator jaringan Spanyol, memproyeksikan pemulihan total membutuhkan waktu 6–10 jam, mengingat insiden ini sangat “luar biasa dan sama sekali tidak biasa.”
Per Senin pukul 22.00 waktu setempat, 421 dari 680 gardu listrik (62%) telah kembali beroperasi, memenuhi 43,3% kebutuhan nasional.
Pedro Sanchez juga mengapresiasi bantuan pasokan listrik tambahan dari Prancis dan Maroko, serta optimalisasi produksi gas dan tenaga air domestik untuk menutup kekurangan.
Meski jalan raya nasional umumnya terkendali, kekacauan lalu lintas masih terjadi akibat lampu lalu lintas padam. Kepolisian Nasional dan Guardia Civil dikerahkan untuk mengatur arus manual dan menjaga ketertiban.
Di sektor penerbangan, dari 6.000 jadwal penerbangan hanya 344 yang dibatalkan, sementara gangguan terparah terjadi di perkeretaapian dengan 35.000 penumpang terjebak dalam lebih dari 100 kereta—11 di antaranya masih menunggu evakuasi di lokasi terpencil.
Di Portugal, kota Lisbon dan sekitarnya, serta wilayah utara dan selatan, menghadapi situasi serupa. Layanan metro dihentikan, ATM lumpuh, dan EPAL memperingatkan potensi gangguan pasokan air bersih yang mendorong warga borong air minum, lampu gas, generator, dan radio bertenaga baterai.
Krisis ini mengingatkan pada pemadaman besar di timur laut Amerika Serikat tahun 2003, ketika layanan kereta dan lalu lintas juga lumpuh total.
Masyarakat Iberia kini berharap suplai listrik pulih sepenuhnya esok, sambil menanti hasil investigasi penyebab pasti fenomena langka yang mengguncang jaringan listrik Eropa.