finnews.id – Musim Liga Inggris 2024/25 mencatatkan sejarah baru. Liverpool akhirnya memastikan diri menjadi juara lebih cepat usai mengalahkan Tottenham Hotspur dengan skor telak 5-1 di Anfield, Minggu (27/4/2025) malam WIB.
Kemenangan tersebut membuat Liverpool mengumpulkan 82 poin dari 34 pertandingan. Dengan empat laga tersisa, Arsenal yang ada di peringkat kedua dengan 67 poin sudah tidak mungkin lagi mengejar. Ini sekaligus menandai akhir perburuan gelar dan memindahkan fokus ke perebutan jatah Liga Champions.
Persaingan Sengit Demi Tiket Liga Champions
Setelah Liverpool mengunci trofi, kini panasnya kompetisi berpindah ke zona empat besar klasemen Liga Inggris. Arsenal yang duduk di posisi runner-up tentu ingin mengamankan tiket ke Liga Champions secepat mungkin. Tapi persaingan di bawahnya tak kalah seru.
Newcastle United, yang kini berada di peringkat ketiga dengan 62 poin, menjadi pesaing terdekat. Disusul Manchester City dengan 61 poin yang mengintai di posisi keempat. Chelsea dan Nottingham Forest juga membayangi ketat dengan 60 poin, meski Forest punya keunggulan satu pertandingan lebih sedikit.
Sementara itu, Aston Villa di urutan ketujuh dengan 57 poin masih punya peluang tipis. Meski bergantung pada hasil tim-tim di atas mereka, peluang tampil di kompetisi Eropa seperti Liga Europa atau Conference League masih terbuka.
Nasib Manchester United dan Tottenham Hotspur
Sementara itu, dua klub besar, Manchester United dan Tottenham Hotspur, malah terseok di papan tengah. United kini berada di peringkat ke-14 dengan 39 poin, setelah hanya bermain imbang 1-1 melawan Bournemouth. Tottenham juga belum bangkit, menempati posisi ke-16 dengan 37 poin setelah dibantai Liverpool.
Meski performa mereka jauh dari harapan, kedua tim setidaknya sudah aman dari ancaman degradasi.
Tiga Tim Promosi Harus Turun Kasta
Sayangnya, tidak semua tim bisa bertahan. Ipswich Town, Leicester City, dan Southampton sudah dipastikan terdegradasi ke Championship musim depan. Ketiga tim ini adalah tim promosi musim ini, namun harus kembali turun kasta setelah gagal bersaing di kerasnya Liga Inggris.
