finnews.id – Pencipta Bitcoin yang penuh misteri, Satoshi Nakamoto, kembali jadi sorotan global saat ulang tahunnya ke-50.
Kekayaan “ayah” mata uang kripto pertama ini melonjak melebihi USD 102 miliar berkat lonjakan harga Bitcoin yang baru-baru ini melampaui USD 93.000.
Identitas Nakamoto hingga kini tetap teka-teki. Melalui whitepaper berjudul “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System” tanggal 31 Oktober 2008, ia memperkenalkan mata uang digital terdesentralisasi.
Setelah menambang blok pertama pada Januari 2009, Nakamoto aktif hingga Desember 2010 sebelum menghilang tanpa jejak.
Di profil P2P Foundation, ia mengklaim lahir di Jepang pada 5 April 1975—tanggal yang banyak diyakini sebagai simbolisme atas larangan kepemilikan emas oleh Presiden Franklin D. Roosevelt pada 5 April 1933.
Kekayaan Nakamoto bersumber dari sekitar 1,1 juta Bitcoin hasil penambangan awal. Menariknya, sejak blok pertama itu ia tak pernah memindahkan maupun mencairkan saldonya. Pola unik penambangan ini—dikenal sebagai “Patoshi Pattern”—mengkonfirmasi aktivitas satu entitas di periode awal Bitcoin.
Dengan peringkat Forbes, nilai ini menempatkan Nakamoto di urutan ke-16 miliarder dunia sejajar nama seperti Jensen Huang (Nvidia) dan Keluarga Koch.
Meski sosoknya tetap tersembunyi, warisan Nakamoto melampaui sekadar kekayaan. Inovasinya telah merevolusi sistem keuangan tradisional dan mendorong lahirnya industri blockchain dan kripto global.
Pilihan Nakamoto untuk tetap anonim dipandang strategis, menjaga netralitas dan desentralisasi Bitcoin agar berkembang tanpa pengaruh individu atau negara manapun.