finnews.id – Hubungan antara dua pemimpin daerah kerap menjadi sorotan, apalagi jika muncul isu yang menyebutkan adanya ketidakharmonisan. Isu ketidakharmonisan antara Wali Kota Palu Hadianto Rasyid dan Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid akhirnya terjawab sudah.
Keduanya bertemu di Kantor Gubernur Sulteng, Rabu lalu, usai Anwar kembali dari pemantauan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Parigi Moutong. Pertemuan ini sekaligus mengklarifikasi kabar miring yang beredar belakangan ini.
Hubungan Kekeluargaan yang Terjalin Lama
Gubernur Anwar Hafid tak segan menyampaikan bahwa hubungannya dengan Hadianto Rasyid tetap solid. Bahkan, ia menggambarkan hubungan tersebut dengan nada penuh keakraban. “Pak Wali ini saya kenal dan kami berteman sudah lama. Jadi kemarin itu seperti ayah yang kangen sama anaknya gitu,” ujarnya dengan senyum.
Pernyataan ini sekaligus menepis anggapan adanya ketegangan di antara mereka. Anwar bahkan memuji kinerja Hadianto dalam memimpin pembangunan Kota Palu yang terus menunjukkan kemajuan. Ia berharap kolaborasi antara Pemkot Palu dan Pemprov Sulteng semakin erat untuk mewujudkan Palu sebagai salah satu kota terbaik di Indonesia.
Dukungan untuk Kepemimpinan Wali Kota Palu
“Apalagi sekarang kita sama-sama bangun Kota Palu yang lebih baik, yang maju, dan menjadi salah satu kota terbaik di Indonesia di bawah kepemimpinan wali kota,” tegas Anwar.
Pernyataan ini menjadi sinyal positif bahwa kedua pemimpin daerah ini kompak dalam membangun Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu. Dengan sinergi yang kuat, harapan untuk percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat semakin terbuka lebar.
Curhat Gubernur yang Sempat Viral
Namun, tak bisa dimungkiri bahwa sebelumnya sempat muncul pernyataan dari Anwar Hafid yang mengejutkan publik. Dalam pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD tahun 2026 di Kota Palu, Anwar menyebut dirinya jarang melihat kehadiran Wali Kota Palu dalam rapat-rapat penting. Ia bahkan melontarkan pernyataan bernada kecewa di hadapan Wakil Menteri Dalam Negeri dan para kepala daerah lainnya.
“Saya sudah berkali-kali rapat, saya tidak pernah lihat hadir dan tidak ada juga pemberitahuan. Kecuali Wali Kota Palu, yang sampai hari ini saya tidak tahu di mana rimbanya,” ungkapnya saat itu.
Pernyataan tersebut sempat menimbulkan spekulasi publik soal adanya ketegangan.
Namun, pertemuan terakhir mereka membuktikan bahwa komunikasi telah terjalin kembali. Gubernur pun berharap agar seluruh kepala daerah di Sulteng dapat bersinergi demi kemajuan bersama.
Karena pada akhirnya, lebih dari sekadar jabatan dan formalitas, yang paling dibutuhkan adalah kolaborasi nyata demi membangun masa depan Kota Palu yang lebih baik.