finnews.id – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, banyak pekerja di luar Jakarta terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Maka dari itu, kata dia, Jakarta tengah bersiap kebanjiran pendatang baru setelah Hari Raya Idul Fitri 1446 H atau Lebaran 2025.
“Tanpa menutup mata kan beberapa daerah melakukan PHK dan sebagainya. Dan untuk itu Jakarta pasti mempersiapkan diri,” kata Pramono dikutip, Selasa 1 April 2025.
Menurut Pramono, Jakarta terbuka bagi siapa pun. Sehingga, Pemprov DKI Jakarta tidak akan menggelar Operasi Yustisi bagi pendatang baru.
“Kita tidak melakukan operasi yustisi ya. Yang kita lakukan adalah lebih kepada kemanusiaan,” kata Pramono.
Kendati demikian, kata dia, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta bakal memeriksa identitas para pendatang di Jakarta.
“Siapa pun yang datang ke Jakarta harus ada identitasnya. Dukcapil akan mengecek itu, administrasinya dicek. Kalau dia mau mencari kerja di Jakarta monggo, silakan,” lanjutnya.
Jika pendatang baru tidak memiliki keterampilan, Pramono menyarankan agar mengikuti pelatihan kerja.
“Asal dia mau ada pelatihan dan asal juga yang paling penting dia punya identitas. Kalau enggak punya identitas, enggak,” pungkasnya.
Sebelumnya, Dinas Dukcapil DKI Jakarta memprediksi ada 15 ribu pendatang baru bakal membanjiri Jakarta pasca Idul Fitri 1446 H.
“Untuk tahun 2025 diprediksi sekitar 10.000 sampai dengan 15.000 jiwa (pendatang baru)” kata Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Budi Awaluddin dikutip Minggu 21 Maret 2025.
Budi menerangkan, dalam 2 tahun terakhir, jumlah pendatang baru di Jakarta pasca lebaran mengalami penurunan. Pada tahun 2023 ada sebanyak 25.9318 pendatang, sedangkan 2024 hanya 16.207 pendatang.
“Jumlah pendatang ke Jakarta dalam kurun waktu terakhir mengalami penurunan,” ujarnya.
(Cahyono)