finnews.id – Industri aset digital kembali dikejutkan dengan peluncuran stablecoin terbaru yang didukung oleh World Liberty Financial, perusahaan yang memiliki keterkaitan dengan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Stablecoin yang diberi nama World Liberty Financial USD (USD1) ini memiliki total pasokan lebih dari 3,5 juta dolar AS dan diluncurkan di dua jaringan blockchain terkemuka, BNB Chain dan Ethereum.
Langkah Strategis di Tengah Dinamika Regulasi
Peluncuran stablecoin USD1 ini hadir di saat para legislator Amerika Serikat tengah membahas Rancangan Undang-Undang Guiding and Establishing National Innovation for US Stablecoins (GENIUS). RUU tersebut telah disetujui oleh Komite Perbankan Senat pada 13 Maret dan diperkirakan akan segera dibawa ke pemungutan suara penuh di parlemen.
Direktur Eksekutif Dewan Penasihat Presiden untuk Aset Digital, Bo Hines, mengungkapkan keyakinannya bahwa RUU tersebut akan berada di meja Trump pada bulan Juni mendatang. Jika disahkan, regulasi ini berpotensi mengubah lanskap stablecoin di Amerika Serikat.
World Liberty Financial: Perusahaan Misterius dengan Dukungan Kuat
Sejak resmi beroperasi pada September 2024, World Liberty Financial masih menyimpan banyak misteri terkait tujuan dan strategi bisnisnya. Laporan terbaru menyebutkan bahwa Trump dan keluarganya mengendalikan 60% ekuitas perusahaan ini. Hingga pertengahan Maret 2025, perusahaan ini telah berhasil mengumpulkan dana sebesar 550 juta dolar AS dari dua penjualan token publik.
Sebelum penjualan token publik pertama pada Oktober 2024, World Liberty sempat mendapat sorotan dari para pembuat kebijakan di AS. Trump dituding memiliki konflik kepentingan terkait perusahaannya ini, terutama saat dirinya kembali mencalonkan diri sebagai pejabat negara.
Keterkaitan dengan Binance dan Isu Pengampunan Changpeng Zhao
Keberadaan stablecoin USD1 di jaringan BNB Chain semakin memperkuat spekulasi bahwa keluarga Trump sedang menjalin negosiasi dengan Binance. Beberapa laporan menyebutkan adanya kemungkinan Trump atau pihaknya memperoleh saham di Binance, meski kabar ini telah dibantah oleh Changpeng Zhao (CZ), pendiri Binance. Selain itu, isu terkait kemungkinan Trump memberikan pengampunan kepada CZ juga sempat mencuat ke publik, meskipun hingga saat ini tidak ada keputusan resmi mengenai hal tersebut.
Dukungan dari Tokoh Kripto Terkenal
World Liberty Financial juga mendapat dukungan dari berbagai tokoh ternama di industri kripto. Pendiri Tron, Justin Sun, mengumumkan rencananya untuk berinvestasi sebesar 30 juta dolar AS ke dalam proyek ini. Dengan investasi tersebut, Sun berpotensi menjadi salah satu penasihat di perusahaan ini.
Setelah Trump kembali menjabat pada 20 Januari, Mark Uyeda, yang ditunjuk sebagai Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), langsung meminta penghentian kasus hukum terhadap Sun untuk membuka peluang penyelesaian di luar pengadilan. Sun sendiri bersama tiga perusahaannya tengah menghadapi tuntutan dari SEC atas dugaan perdagangan sekuritas yang tidak terdaftar.
Pasar Stablecoin yang Semakin Berkembang
Peluncuran USD1 terjadi di tengah lonjakan popularitas stablecoin di pasar kripto. Berdasarkan data dari Artemis dan Dune, jumlah dompet aktif yang menyimpan stablecoin meningkat lebih dari 50% dalam satu tahun terakhir. Selain itu, kapitalisasi pasar stablecoin juga telah melampaui angka 200 miliar dolar AS sejak Januari 2025, dengan Tether masih mendominasi pasar sebagai stablecoin paling populer.
Keberadaan USD1 di pasar stablecoin tentu menambah dinamika industri aset digital. Namun, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, terutama terkait regulasi serta pengaruh politik dalam operasional stablecoin ini. Seiring perkembangan regulasi di AS, nasib USD1 dan dampaknya terhadap pasar kripto global masih harus ditunggu dalam beberapa bulan ke depan. (*)