finnews.id – Pemerintah Indonesia merespon rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang ingin ambil alih warga Gaza, Palestina.
Presiden AS ke-47 itu juga mengeklaim bahwa Amerika Serikat akan relokasi warga Gaza untuk membangun kembali Gaza dan mengubahnya menjadi “Riviera Timur Tengah”
Menanggapi itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menolah keras wacana Trump tersebut.
Sikap ini disampaikan melalui akun X resmi milik Kemenlu RI @Kemlu_RI yang dikutip media pada Kamis 6 Februari 2025.
“Indonesia dengan tegas menolak segala upaya untuk secara paksa merelokasi warga Palestina atau mengubah komposisi demografis Wilayah Pendudukan Palestina” tulis keterangan tersebut.
Pemerintah Indonesia beranggapan tindakan semacam itu akan menghambat terwujudnya Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat sebagaimana dicita-citakan oleh Solusi Dua Negara berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
"Indonesia menyerukan kepada komunitas internasional untuk memastikan penghormatan terhadap hukum internasiol, khususnya hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri serta hak mendasar untuk kembali ke tanah air mereka" katanya.
Pemerintah juga menekankan agar penyelesaian konflik dilakykan dengan mencari akar penyebab konflik. Yakni kependudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina.
“Indonesia kembali menegaskan bahwa satu-satunya jalan layak menuju perdamaian abadi di kawasan adalah dengan menyelesaikan akar penyebab konflik: pendudukan ilegal dan berkepanjangan oleh Israel atas wilayah Palestina” katanya.
Sebelumnya, Presiden Trump melontarkan dua gagasan mengejutkan hari Selasa 4 Februari lalu.
- Yang pertama: bahwa AS. akan mengambil alih wilayah Gaza.
“AS akan mengambil alih Jalur Gaza,” kata Trump dalam konferensi pers Gedung Putih yang didampingi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
“Kami akan memilikinya… Kami memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu yang bisa menjadi fenomenal… Riviera Timur Tengah” kata Trump lagi.
- Yang kedua: seluruh penduduk Gaza akan pindah ke negara lain.
“Kita harus pergi ke negara-negara lain yang berkepentingan dengan hati yang manusiawi, dan ada banyak dari mereka yang ingin melakukan ini, dan membangun berbagai domain yang pada akhirnya akan diduduki oleh 1,8 juta warga Palestina yang tinggal di Gaza, mengakhiri kematian dan kehancuran dan, terus terang, nasib buruk,” katanya.
Trump tidak memberikan rincian tentang bagaimana AS akan melaksanakan usulannya.
Namun pada konferensi pers hari Rabu, sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan, “Presiden belum berkomitmen untuk mengerahkan pasukan di Gaza.”
Dia juga memberi tahu AS. tidak akan membiayai pembangunan kembali Gaza tetapi akan bekerja sama dengan sekutu di wilayah tersebut untuk membangun kembali wilayah tersebut. (*)