Home Megapolitan Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Kota Tangerang, Begii Pengakuan Pemilik Pangkalan Gas
Megapolitan

Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Kota Tangerang, Begii Pengakuan Pemilik Pangkalan Gas

Bagikan
Gas elpiji 3 kilogram.
Bagikan

Menurut Tirtha, kelangkaan gas itu disebabkan karena faktor cuaca yang ekstream. Kemungkinan supplier kesulitan untuk mengirim gas ke warung-warung, dikarenakan jalanan tergenang banjir.

“Pas dateng ke warung madura tuh katanya yang nganterin gas, mobil-mobiknya nya tuh belum pada dateng. Mungkin efek dari ujan pas imlek juga kali ya, banjir. Mungkin distribusnya jadi susah,” katanya.

Meski begitu, dia pun berharap, pemerintah dapat mengatasi keluh kesah masyarakat soal kelangkaan gas elpiji 3 kg. Terlebih disaat hari-hari besar dan libur panjang.

“Mungkin kalau buat di hari hari besar, kaya lagi imlek atay natal diusahakan stok stok apapun itu kaya gas, minyak apapun itu lah seharusnya diperbanyak. Jadi mayarakat ga kesulitan buat nyarinya,” tukasnya.

Sementara itu, pedagang Warteg Jaya Bahari di Buaran Indah, Kota Tangerang, mengeluhkan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram.

Pasalnya, gas melon tersebut sangat susah didapatkan, khususnya di daerah Buruan-Cilpondoh, Kota Tangerang. Hal itu terjadi ketika malam perayaan Imlek, Selasa, 28 Januari 2025.

Pemilik Warteg, Sodikin mengatakan, dirinya sudah berusaha mencari gas tersebut ke berbagai toko kelontong hingga agen, namun stoknya benar-benar kosong.

“Kemarin waktu menjelang imlek, pas sore masih belum terasa geger hilangnya gas. Pas malamnya sudah mulai geger. Di sini pun saya sudah mencari ke sana-sini, tidak dapat (gas),” ujarnya kepada Disway Group, Kamis, 30 Januari 2025.

“(Bahkan) kurang lebih sampai 100 warung Madura, saya samperin, ‘sudah tidak ada Pak’, tidak ada semua. Akhirnya saya putus asa,” sambung Sodikin.

Sodikin menyampaikan, kelangkaan itu terjadi tepat di malam perayaan imlek. Sebab hujan deras terjadi di Kawasan Kota Tangerang, sehingga ada kemungkinan supplier sulit mengantar ke berbagai toko kelontong.

“Karena mereka itu distributornya mungkin libur, jadi supplier nggak mau belanja ke distributor, nggak ada, tutup. Karena kan kemarin banjir juga tuh. Jadi pada susah.
Menurut saya tapi, entah kalau orang lain,” imbuhnya.

Bagikan
Artikel Terkait
Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas di TB Simatupang, Hutama Karya Sediakan Jalur Alternatif
Megapolitan

Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas di TB Simatupang, Hutama Karya Sediakan Jalur Alternatif

finnews.id – DKI Jakarta kembali melakukan uji coba rekayasa lalu lintas di...

Gubernur DKI Pramono Anung Bahas Revisi Tunjangan Perumahan DPRD Rp70 Juta
Megapolitan

Gubernur Jakarta Pramono Anung Bahas Revisi Tunjangan Perumahan DPRD Rp70 Juta

Baco juga mengakui kondisi ekonomi masyarakat Jakarta tidak mudah. Karena itu, pimpinan...

Polisi Tangkap 'Profesor R', Koordinator Tutorial Bom Molotov dalam Aksi Ricuh Jakarta
Megapolitan

Polisi Tangkap ‘Profesor R’, Koordinator Tutorial Bom Molotov dalam Aksi Ricuh Jakarta

“Penyidikan dilakukan secara hati-hati, cermat, profesional, dan sesuai SOP. Komitmen Polda Metro...

Normalisasi Kali Ciliwung Dimulai 2026, Pembebasan Lahan Jadi Kunci
Megapolitan

Normalisasi Kali Ciliwung Dimulai 2026, Pembebasan Lahan Jadi Kunci

Jika proses ini selesai, Kementerian PU langsung bisa masuk ke tahap konstruksi....