Home News Serangan Pemberontak Makin Brutal, Sekitar 500.000 Warga Kongo Mengungsi
News

Serangan Pemberontak Makin Brutal, Sekitar 500.000 Warga Kongo Mengungsi

Bagikan
Pemberontak di Kongo (image by economist)
Bagikan

finnews.id – Juru bicara Badan Pengungsi PBB (UNHCR), Matthew Saltmarsh melaporkan bahwa tercatat lebih dari 500.000 orang mengungsi di wilayah timur dari Republik Demokratik Kongo (DRC) akibat gerakan pemberontakan bersenjata.

“Krisis kemanusiaan di DRC semakin memburuk sejak pengarahan terakhir kami pada Jumat (24 Januari), dengan kini hampir setengah juta orang mengungsi di Provinsi Kivu Utara dan Kivu Selatan,” ujar Saltmarsh dalam sebuah pernyataan.

Pada Senin 27 Januari 2025, aliansi pemberontak yang termasuk anggota gerakan M23 mengeklaim telah merebut Goma, ibu kota Provinsi Kivu Utara, yang merupakan kota terbesar di wilayah timur DRC.

Kelompok M23, yang memperjuangkan kepentingan etnis minoritas Tutsi di DRC, pertama kali memberontak melawan pemerintah pada 2012.

Namun, kelompok itu mengalami kekalahan besar pada 2013 dan dibubarkan.

Hingga pada 2021, pemberontak kembali mengangkat senjata, menuduh pemerintah melanggar kesepakatan untuk mengintegrasikan mantan anggota M23 yang telah dilucuti ke dalam angkatan bersenjata.

DRC berulang kali menuduh Rwanda mendukung para pemberontak, sementara Rwanda membantah memiliki hubungan dengan gerakan tersebut.

Sementara itu, surat kabar The New Times di Rwanda melaporkan bahwa Rwanda telah mengevakuasi 2.000 orang dari DRC, sebagian besar adalah staf misi PBB yang bertugas di Goma.

Kelompok itu dilaporkan mencakup pimpinan Misi Stabilisasi Organisasi PBB di DRC (MONUSCO), serta staf asing yang melarikan diri akibat majunya pergerakan pemberontak hingga ke arah perbatasan.

Sementata para pengungsi Kongo
diterima di distrik perbatasan Ribavu, kemudian dipindahkan ke Kigali, ibu kota Rwanda, di mana mereka ditempatkan di Stadion Pele, menurut laporan tersebut.

Pihak PBB sedang mendiskusikan akomodasi bagi staf mereka di hotel, dan juga tengah mengatur penerbangan menuju ibu kota DRC, Kinshasa, tambah laporan itu. (*)

Bagikan
Artikel Terkait
Syarat dan Ketentuan Masuk Sekolah Kedinasan 2025: Apa Saja yang Harus Kamu Siapkan?
News

Syarat dan Ketentuan Masuk Sekolah Kedinasan 2025: Apa Saja yang Harus Kamu Siapkan?

finnews.id – Syarat dan ketentuan masuk sekolah kedinasan 2025 menjadi topik yang...

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2025: Sudah Siap Catat Tanggal Pentingnya?
News

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2025: Sudah Siap Catat Tanggal Pentingnya?

finnews.id – Jadwal pendaftaran sekolah kedinasan 2025 menjadi topik hangat yang tak...

Nahkodai ATI, Dirut Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono Siap Gebrak Transformasi Jalan Tol
News

Nahkodai ATI, Dirut Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono Siap Gebrak Transformasi Jalan Tol

finnews.id – Industri jalan tol nasional bersiap memasuki era baru. Direktur Utama...

Terendus Dugaan Gratifikasi di Kementerian PU, KPK Bergerak Cepat!
News

KPK Beberkan Kronologi OTT di Sumatera Utara Soal Korupsi Pembangunan Jalan

fin.co.id — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan kronologi operasi tangkap tangan (OTT)...