Home News Kasus Penembakan 5 PMI di Malaysia, Komisi IX DPR: Pentingnya Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
News

Kasus Penembakan 5 PMI di Malaysia, Komisi IX DPR: Pentingnya Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

Bagikan
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh.
Bagikan

finnews.id – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh mengecam kasus penembakan yang menimpa lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Selangor, Malaysia yang menyebabkan korban jiwa. Penembakan itu dilakukan oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM).

Perempuan yang akrab disapa Ninik ini meminta kepada pemerintah Indonesia segera mengambil langkah tegas untuk memperbaiki sistem perlindungan bagi pekerja migran Indonesia, baik di dalam, dan luar negeri.

“Saya rasa insiden seperti ini menyoroti betapa pentingnya perlindungan yang lebih baik bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang seringkali bekerja dalam kondisi yang rawan dan rentan,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa 28 Januari 2025.

Dia menjelaskan hal ini momentum pemerintah untuk perbaikan sistem perlindungan PMI. Hal itu, kata dia, agar para PMI merasa aman nyaman dalam bekerja.

“Sehingga keluarga yang ditinggalkan juga merasa tenang saat salah satu keluarganya menjadi PMI ke negara lain mereka akan merasa terlindungi oleh negara,” kata Ninik.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki sistem perlindungan bagi PMI. Ninik menjelaskan dengan peningkatan kerjasama bilateral, Pemerintah Indonesia harus terus memperkuat hubungan dengan negara tempat PMI bekerja, termasuk Malaysia, untuk memastikan adanya mekanisme perlindungan yang lebih baik.

“Ini bisa melibatkan perjanjian atau nota kesepahaman tentang hak dan perlindungan pekerja migran Indonesia,” imbuhnya.

Kemudian, dengan revisi dan penegakan hukum yang lebih ketat. Menurut Ninik, Pemerintah Indonesia, perlu merevisi kebijakan-kebijakan soal pengiriman tenaga kerja, memastikan bahwa para PMI mendapatkan hak-haknya.

Lalu, kata Ninik, membuat sistem hukum yang mendukung PMI lebih kuat, termasuk meningkatkan peran dan kapasitas perwakilan konsuler Indonesia di luar negeri.

Selanjutnya, ia menegaskan bahwa penting untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada PMI soal hak-hak mereka dan terutama diberi pemahaman cara komubikasi dengan kedutaan atau konsultan Indonesia setempat.

Ninik juga menambahkan, perlu adanya sistem pengawasan yang lebih ketat terhadap PMI karena sering kali para pekerja ini tidak terpantau secara baik. Tak boleh ketinggalan, jaminan sosial untuk PMI. Hal in untuk memberikan rasa aman bagi mereka dan keluarga di Indonesia.

“Kasus penembakan ini adalah peringatan keras bagi kita semua, bahwa sudah saatnya pemerintah untuk benar-benar serius dalam memperbaiki sistem perlindungan Pekerja Migran Indonesia,” katanya.

Dalam hal ini, Ninik berharap pemerintah dapat segera mengajak negara-negara tempat PMI bekerja untuk menyepakati langkah-langkah konkret guna mengurangi risiko yang dihadapi pekerja migran, serta memberikan jaminan keamanan dan kesejahteraan yang lebih baik di masa depan.

(Ayu)

Bagikan
Artikel Terkait
Mati Listrik di Spanyol & Portugal: 15 GW Hilang, Pemulihan Target Selasa
News

Mati Listrik di Spanyol & Portugal: 15 GW Hilang, Pemulihan Target Selasa

finnews.id – Senin (28/4/2025) siang waktu setempat, sebagian besar wilayah Spanyol dan...

Harga BBM Hari Ini, Pertamina, Shell, BP & Vivo Tetap Stabil per 29 April 2025
News

Harga BBM Hari Ini: Pertamina, Shell, BP & Vivo Tetap Stabil per 29 April 2025

finnews.id – Per Selasa, 29 April 2025, empat merek bahan bakar minyak...

News

Alasan Prabowo Sambutan Tertutup di Acara Danantara-BUMN karena Negur Direksi

finnews.id – Presiden Prabowo Subianto memilih untuk menyampaikan sambutannya secara tertutup dalam...

Anggota DPRD DKI Brando Susanto Meninggal Dunia Saat Beri Sambutan di Velodrome Jakarta Timur
News

Anggota DPRD DKI Brando Susanto Meninggal Dunia Saat Beri Sambutan di Velodrome Jakarta Timur

finnews.id – Brando Susanto, anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi...