Aksi puluhan pegawai ASN ini dengan membentangkan sejumlah spanduk yang menyindir Satryo Soemantri Brodjonegoro,
“Institusi negara bukan perusaan pribadi Satryo dan istri.” bunyi salah satu spanduk berwarna hitam dengan tulisan putih yang membentang.
Ada pula para ASN yang membawa spanduk dengan tulisan yang berbunyi: “Kami ASN dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan untuk babu keluarga”.
Ada pula di depan kantor Kemendiktisaintek terbentang spanduk yang meminta Presiden Prabowo memecat Satryo
“Pak Presiden, selamatkan kami dari Menteri pemarah, suka main tampar dan main pecat,” tulisnya.
Sebelumnya, salah satu pegawai Kemendiktisaintek bernama Neni Herlina dipecat secara sepihak Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Neni Herlina menceritakan penyebab dirinya dipecat usai bersitegang sejak pelantikan sang Menteri dan dilatarbelakangi oleh meja kantor.
Neni Herlina disebut mengindahkan perintah Istri dari Satryo Soemantri Brodjonegoro yang memerintahkan memindahkan meja.
“Habis pelantikan, beres-beres, kata sekretaris yang sekarang sudah dipecat itu bilang (istri minta ganti meja kantor). Saya memang nggak tahu apak-apa. Cuma, besoknya dipanggil, langsung dimarahi,” kata Neni, ditemui di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, 20 Januari 2025.
“Saya istilahnya sudah ‘ditandai’ ketika pertama kali masalah meja itu. Meja itu salah ada di ruang beliau. Sebenarnya, kan, minta ganti saja. Semenjak itu saya dipanggil. Dibilang, ‘Awas kamu sekali lagi melakukan kesalahan. Saya pecat kamu,’” paparnya.
Selanjutnya, meja tersebut telah dipindahkan oleh pimpinan bidang rumah tangga yang sebelumnya.
“Tapi mungkin karena saya juga, kan, harus melaksanakan tugas mengatur tata letak segala macam, jadi mungkin kelihatan. (Istri Satryo) mungkin berpikir, ‘Bapak, itu kok masih ada?’” lanjutnya.
Hal ini memicu kemarahan sehingga Satryo hingga memecat Neni.
“(Satryo bilang) ‘Keluar kamu. Keluar kamu sekarang juga. Bawa semua barang-barang kamu, kemudian ke Dikdasmen,’ dia bilang,” sebutnya. (*)