Home News Cegah Keracunan MBG Terulang, Guru Besar IPB Ingatkan Penyebabnya
News

Cegah Keracunan MBG Terulang, Guru Besar IPB Ingatkan Penyebabnya

Bagikan
ilustrasi makan bergizi gratis di sekolah
Bagikan

finnews.id — Pakar ilmu teknologi pangan Prof. Dr. Ir Nuri Andarwulan, M.Si mengingatkan kembali faktor-faktor utama penyebab keracunan makanan yang berisiko tinggi terjadi pada program Makan Bergizi Gratis.

“Dari data Kemenkes dan POM dan diurutkan dari yang terbanyak kasusnya, (Kejadian luar biasa keracunan pangan) disebabkan oleh makanan yang diolah rumah tangga (termasuk hajatan), makanan siap saji (katering, restoran, penjaja kaki lima), dan pangan olahan dalam kemasan,” terang Nuri, 18 Januari 2025.

Sementara itu, MBG sebagai program massal merupakan pemberian jenis makanan siap santap yang diolah oleh katering.

Selain itu juga adanya minuman seperti susu dalam kemasan yang tergolong pangan olahan dalam kemasan.

Oleh karena risiko ini, peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) ini mengingatkan untuk menerapkan dengan benar good catering practices (GCP).

“Cara mengolah makanan katering yang baik (good catering practices) harus diterapkan untuk mencegah terjadinya KLB,” tuturnya.

Penerapan GCP yang baik, utamanya, dengan memperhatikan semua faktor utama penyebab keracunan pangan.

“Program MBG adalah penerapan Good Catering Practices (GCP) untuk menyediakan makanan bergizi secara massal. GCP menerapkan cara yang baik dengan memperhatikan semua faktor utama penyebab keracunan pangan,” tuturnya.

Adapun faktor-faktor utama yang menyebabkan keracunan pangan di antaranya sebagai berikut.

1. Kontaminasi mikrobiologi

Kontaminasi mikrobiologi dapat berasal dari bahan pangan segar yang mengandung bakteri, virus, maupun parasit.

2. Kontaminasi Kimia

Bahan pangan segar juga berisiko terkontaminasi toksikan atau racun.

3. Kontaminasi Fisik

Kontaminasi jenis ini adalah masuknya benda-benda luar pada makanan, seperti potongan kaca, benda tajam, jarum, atau serpihan kayu.

4. Penyimpanan Makanan

Penyimpanan makan yang kurang tepat dapat berdampak pada kualitas dan kontaminasi pada bahan pangan.

Suhu penyimpanan 5-60°C adalah penyimpanan pada suhu bahaya untuk pertumbuhan mikroorganisme (bakteri), penyimpanan produk jadi dengan bahan mentah bercampur (kontaminasi silang), dan kedaluwarsa (lama penyimpanan produk).

5. Pengolahan Makanan

Faktor yang tentu harus diperhatikkan adalah pengolahan makanan yang tidak higienis dan tidak sesuai dengan kaidah pengolahan pangan yang baik.

6. Penyajian

Perlu diingat bahwa penyajian yang tidak aman bisa meningkatkan risiko keracunan.

Hal ini dapat melalui kontaminasi udara atau penyajian dengan alat makan yang tidak higienis.

7. Faktor Ilmiah

Meski setiap faktor di atas telah diantisipasi, keracunan makanan juga bisa dipengaruhi oleh faktor ilmiah dari makanan itu sendiri.

“Harus dikenali senyawa racun yang terdapat pada bahan pangan dan cara untuk menginaktifkan atau meminimalkan kandungannya,” pungkasnya. (Ann)

Bagikan
Artikel Terkait
News

Alasan Prabowo Sambutan Tertutup di Acara Danantara-BUMN karena Negur Direksi

finnews.id – Presiden Prabowo Subianto memilih untuk menyampaikan sambutannya secara tertutup dalam...

Anggota DPRD DKI Brando Susanto Meninggal Dunia Saat Beri Sambutan di Velodrome Jakarta Timur
News

Anggota DPRD DKI Brando Susanto Meninggal Dunia Saat Beri Sambutan di Velodrome Jakarta Timur

finnews.id – Brando Susanto, anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi...

News

Kerukunan Bubuhan Banjar Dukung Penuh IKN, Tegaskan Harapan Besar Warga Kalimantan

finnews.id – Dukungan terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) semakin menguat. Kali...

Tim Advokat Public Defender dari Peradi Bersatu resmi melaporkan Roy Suryo dan sejumlah pihak lainnya ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Sabtu, 26 April 2025. 
News

Roy Suryo Dilaporkan ke Polres Jaksel Soal Ijazah Palsu Jokowi

finnews.id – Tim Advokat Public Defender dari Peradi Bersatu resmi melaporkan Roy...