finnews.id – Deodoran adalah salah satu produk perawatan diri yang paling banyak digunakan sehari-hari. Namun, jarang disadari bahwa beberapa kandungan kimia di dalamnya bisa berdampak negatif bagi tubuh. Phthalates, misalnya, sering ditambahkan untuk menjaga aroma tetap stabil, tapi senyawa ini telah dikaitkan dengan gangguan sistem reproduksi pada pria serta penurunan kadar testosteron. Akibatnya, energi tubuh bisa menurun, dan risiko disfungsi ereksi meningkat.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa lain dalam deodoran dapat memicu reaksi alergi, migrain, hingga masalah pernapasan bagi orang yang sensitif. Oleh karena itu, tidak semua produk yang dijual bebas dapat dianggap sepenuhnya aman, karena uji keamanan tidak diwajibkan sebelum produk dipasarkan.
Bahan Kimia Tersembunyi dalam Deodoran
Di label deodoran, istilah seperti “fragrance” atau “parfum” bisa menyembunyikan ratusan bahan kimia lain, termasuk senyawa yang diduga bersifat karsinogenik. Misalnya, styrene, yang telah dikaitkan dengan risiko kanker tertentu. Karena peraturan tidak mewajibkan produsen mengungkap semua bahan, konsumen sering kali tidak tahu seberapa banyak senyawa berisiko yang ada dalam satu produk.
Transparansi mulai diperkenalkan oleh beberapa asosiasi industri melalui daftar bahan yang dapat digunakan dalam parfum, tetapi tetap saja sulit bagi konsumen untuk mengetahui kandungan lengkap setiap produk.
Efek Jangka Panjang yang Harus Diketahui
Paparan rutin terhadap bahan kimia dalam deodoran bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti:
-
Penurunan energi dan rasa lelah berkepanjangan
-
Gangguan hormon yang memengaruhi libido dan fungsi reproduksi
-
Alergi kulit, ruam, atau iritasi
-
Risiko kesehatan jangka panjang yang masih diteliti, termasuk kemungkinan efek karsinogenik
Beberapa orang mungkin tidak merasakan efek langsung, tetapi paparan kumulatif dapat berakibat lebih serius seiring waktu.
Langkah-Langkah untuk Mengurangi Risiko
Ada beberapa cara untuk tetap menggunakan deodoran tanpa mengorbankan kesehatan: