Finnews.id – Tim SAR gabungan terus mengintensifkan upaya pencarian terhadap empat warga negara asing (WNA) asal Spanyol yang hilang akibat tenggelamnya KM Putri Sakinah di perairan Pulau Padar, Labuan Bajo. Memasuki hari ketiga pencarian pada Minggu 28 Desember 2025, petugas memperluas area penyisiran guna menemukan satu keluarga yang terdiri dari ayah dan tiga anak laki-lakinya tersebut.
Kepala Kantor Basarnas Maumere, Fathur Rahman, mengonfirmasi bahwa tim gabungan kini menyisir perairan dengan radius hingga 5,25 nautical mile dari lokasi awal kejadian. Perluasan ini merupakan respons setelah petugas menemukan beberapa puing kapal pada pencarian hari sebelumnya.
“Kami kembali melakukan penyisiran di perairan Pulau Padar dengan memperluas area pencarian. Kami sangat berharap proses hari ini membuahkan hasil,” ujar Fathur Rahman saat memberikan keterangan resmi dari Labuan Bajo.
Pengerahan Armada Tambahan dan Personel Rescuer
Guna memaksimalkan operasi, Basarnas mengerahkan kapal KN SAR Puntadewa yang mengangkut 27 personel rescuer tambahan dari Kantor SAR Maumere. Kapal tersebut diprediksi tiba di Pelabuhan Labuan Bajo pada Minggu malam untuk memperkuat armada yang sudah ada di lapangan.
Saat ini, sejumlah alat utama (alut) laut telah berada di posisi untuk melakukan penyisiran, antara lain:
Kapal Rigid Inflatable Boat (RIB) Pos SAR Manggarai Barat.
Sea Rider milik KSOP dan Ditpolairud Polda NTT.
Rigid Bouyancy Boats (RBB) Lanal Labuan Bajo.
Kapal Polisi Pemburu Cepat (KPC) serta KN Grantin KPLP.
Temuan Puing dan Hambatan Cuaca Ekstrem
Pada operasi hari kedua, tim penyelamat sempat menemukan sejumlah barang milik KM Putri Sakinah, termasuk tabung gas, serpihan badan kapal, hingga bagian kamar nakhoda. Temuan ini berjarak sekitar lima nautical mile dari titik tenggelamnya kapal, yang mengindikasikan kuatnya arus bawah laut di kawasan tersebut.
Namun, Fathur mengakui bahwa tim menghadapi tantangan berat di lapangan. Kondisi gelombang laut yang mencapai 1,5 meter, arus yang sangat kuat, serta hujan lebat menjadi kendala utama. Hujan yang turun secara terus-menerus secara signifikan mengurangi jarak pandang petugas selama proses penyisiran berlangsung.