Finnews.id – Menjelang resmi menjabat sebagai Wali Kota New York, Zohran Mamdani menyampaikan komitmen kuat memerangi Islamofobia dan rasisme anti-Palestina di kota terbesar Amerika Serikat (AS) tersebut.
Ia menegaskan perlindungan terhadap seluruh warga, tanpa memandang latar belakang agama maupun etnis, akan menjadi prioritas utama pemerintahannya.
Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran publik terkait maraknya ujaran kebencian, intimidasi digital, hingga ancaman kekerasan yang menyasar komunitas Muslim dan Palestina di Amerika Serikat.
“Sebagai wali kota, tugas saya adalah menjaga dan melindungi seluruh warga New York. Sekaligus berdiri di garis depan melawan Islamofobia dan rasisme anti-Palestina,” ujar Mamdani, pada Rabu, 24 Desember 2025.
Komitmen tersebut diperkuat Mamdani setelah ia berbincang dengan seorang mahasiswa Palestina yang menjadi korban perundungan dan ancaman pembunuhan di dunia maya. Mahasiswa tersebut adalah Mustapha Kharbouch, mahasiswa Brown University.
Mamdani menceritakan bahwa ancaman itu muncul setelah foto Kharbouch mengenakan keffiyeh beredar luas di media sosial, memicu gelombang komentar bernada kebencian dan teori konspirasi.
Menurut Mamdani, latar belakang Palestina Kharbouch dijadikan alasan untuk melakukan doxing.
Yakni penyebaran data pribadi secara daring, yang berpotensi membahayakan keselamatan korban.
New York Harus Berdiri untuk Keberagaman
Mamdani menilai tindakan intimidasi tersebut bertentangan dengan nilai-nilai kebebasan, keberagaman, dan keamanan yang selama ini menjadi identitas New York.
Ia menegaskan bahwa diskriminasi berbasis agama dan etnis tidak boleh mendapat ruang di kota itu.
“Ini bukan hanya soal satu individu. Tetapi tentang bagaimana menjaga New York tetap menjadi rumah yang aman bagi semua,” tegasnya.
Dalam percakapan mereka, Kharbouch juga berbagi cerita mengenai minatnya pada studi hubungan internasional dan antropologi, pengalaman magang musim panas di New York, serta rencananya melanjutkan studi doktoral.