finnews.id – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan proposal damai yang diajukan Amerika Serikat dalam pembicaraan penyelesaian konflik dengan Rusia telah memenuhi hampir 90 persen tuntutan utama Kyiv.
Pernyataan tersebut muncul di tengah upaya intensif Washington mendorong kesepakatan politik guna mengakhiri perang yang hampir memasuki tahun keempat, meskipun eskalasi militer di lapangan masih terus berlangsung.
Zelenskyy menyebut draf awal proposal AS terlihat solid dan mencerminkan banyak kepentingan strategis Ukraina. Namun, ia juga mengakui bahwa tidak ada pihak yang kemungkinan akan memperoleh semua yang diinginkan dalam proses negosiasi yang sarat kompromi tersebut.
Proposal Damai AS Dinilai Hampir Memenuhi Kepentingan Kyiv
Dalam keterangannya kepada wartawan di Kyiv, Zelenskyy menegaskan bahwa sebagian besar tuntutan Ukraina telah masuk dalam rancangan perjanjian. Menurutnya, kerangka kesepakatan itu mencakup sekitar 20 poin utama yang menjadi fondasi bagi penyelesaian politik antara Ukraina dan Rusia.
Zelenskyy menyampaikan bahwa Amerika Serikat juga menyiapkan dokumen terpisah mengenai jaminan keamanan. Dokumen tersebut melibatkan Ukraina, negara-negara Eropa, serta AS, dengan tujuan memastikan stabilitas jangka panjang setelah perang berakhir. Selain itu, terdapat pula rancangan perjanjian bilateral khusus antara Washington dan Kyiv yang berisi jaminan keamanan tambahan bagi Ukraina.
Beberapa poin kunci yang ditekankan Zelenskyy antara lain keberlanjutan kekuatan militer Ukraina pada tingkat masa damai dengan sekitar 800.000 personel, komitmen terhadap keanggotaan Uni Eropa, serta kehadiran pasukan Eropa untuk membantu menjaga keamanan Ukraina. Prancis dan Inggris disebut akan memimpin peran tersebut, dengan dukungan strategis dari Amerika Serikat.
Peran AS dan Tekanan Diplomatik Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump selama berbulan-bulan mendorong tercapainya kesepakatan damai antara Kyiv dan Moskow. Namun, perundingan itu menghadapi tantangan besar akibat tuntutan yang saling bertentangan dari kedua belah pihak.
Utusan khusus AS, Steve Witkoff, menyebut pertemuan dengan perwakilan Ukraina dan Eropa berlangsung produktif dan konstruktif. Meski demikian, Trump memberikan pernyataan yang lebih berhati-hati dengan menyebut bahwa pembicaraan masih berjalan dan belum mencapai terobosan besar. Ia menegaskan keinginannya agar konflik bersenjata segera dihentikan, tanpa merinci langkah selanjutnya.
Zelenskyy menambahkan bahwa Ukraina menginginkan perjanjian bilateral dengan AS ditinjau oleh Kongres Amerika Serikat. Beberapa detail teknis dan lampiran dinilai perlu dirahasiakan demi kepentingan keamanan nasional.