finnews.id – Insiden Dokter di India Pukuli Pasien Rumah Sakit menggegerkan publik setelah sebuah rekaman video memperlihatkan seorang dokter senior memukul pasien yang terbaring lemah di atas ranjang perawatan.
Peristiwa ini terjadi di sebuah rumah sakit pendidikan ternama di India utara dan langsung memicu reaksi keras dari otoritas kesehatan serta aparat penegak hukum. Kasus tersebut kembali membuka perdebatan soal etika medis, relasi kuasa antara dokter dan pasien, serta pentingnya perlindungan hak pasien di fasilitas kesehatan.
Kronologi Pemukulan di Ruang Perawatan
Peristiwa ini terjadi di Indira Gandhi Medical College (IGMC), Shimla, India. Dalam video yang beredar luas di media sosial, seorang dokter senior tampak melayangkan pukulan berulang ke arah kepala seorang pasien yang sedang terbaring di tempat tidur rumah sakit. Pasien tersebut terlihat berusaha melindungi diri dengan tangan dan kakinya, sementara darah tampak mengalir dari hidungnya akibat serangan tersebut.
Dokter yang terlibat diketahui bernama Dr RN, seorang senior resident di rumah sakit tersebut. Insiden terjadi ketika korban, AP, 36 tahun, sedang menjalani perawatan akibat gangguan pernapasan. Setelah menjalani sejumlah pemeriksaan, APdiminta beristirahat di bangsal paru.
Permintaan Dihormati Berujung Kekerasan
Menurut keterangan korban, konflik bermula ketika dokter tersebut berbicara dengan nada kasar. AP menyebut sang dokter menggunakan kata “tu”, istilah dalam bahasa Hindi yang kerap dianggap tidak sopan jika ditujukan kepada orang yang tidak memiliki hubungan dekat. AP kemudian menegur dan meminta agar dirinya diperlakukan dengan hormat sebagai pasien.
Permintaan tersebut justru memicu adu argumen. Situasi kemudian memanas sebelum dokter tersebut diduga kehilangan kendali dan melakukan pemukulan. Dalam kesaksiannya kepada media, AP mengatakan bahwa dirinya hanya mempertanyakan cara berbicara sang dokter, namun respons yang diterima berupa kekerasan fisik.
Video Viral dan Reaksi Publik
Rekaman kejadian ini menyebar luas di media sosial dan memicu kemarahan publik. Banyak pihak mengecam tindakan sang dokter yang dinilai mencederai sumpah profesi serta melanggar prinsip dasar pelayanan kesehatan. Kekerasan terhadap pasien, terlebih yang sedang dalam kondisi lemah, dipandang sebagai pelanggaran serius terhadap etika medis.
Tekanan publik membuat pihak rumah sakit bergerak cepat. Manajemen IGMC langsung melakukan penyelidikan internal guna memastikan kronologi kejadian serta menilai tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh tenaga medis tersebut.