finnews.id – Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan bahwa militer Israel tidak akan pernah sepenuhnya menarik diri dari Jalur Gaza, karena alasan keamanan dan bahwa unit tentara sipil-militer akan dibentuk di wilayah Palestina tersebut.
Menurut rencana perdamaian yang didukung AS dan ditandatangani oleh Israel dan Hamas pada bulan Oktober, militer Israel akan secara bertahap menarik diri sepenuhnya dari wilayah pesisir tersebut.
Dalam rencana itu juga disebutkan, Israel tidak akan membangun kembali pemukiman sipil di wilayah pesisir tersebut.
“Kami berada jauh di dalam Gaza dan kami tidak akan pernah meninggalkan seluruh Gaza. Tidak akan pernah ada hal seperti itu. Kami ada di sana untuk melindungi, untuk mencegah apa yang terjadi,” kata Katz, Selasa, 23 Desember 2025.
“Ketika saatnya tiba, di Gaza utara kami akan membangun unit Nahal sebagai pengganti komunitas (Israel) yang mengungsi. Kami akan melakukannya dengan cara yang benar pada waktu yang tepat,” lanjutnya.
“Kami tidak mempercayai siapa pun selain mereka untuk melindungi warga negara kita,” kata Katz. Ia merujuk pada apa yang menurutnya juga perlu dilakukan di Lebanon dan Suriah.
Pernyataan Katz tentang komunitas pengungsi tampaknya merujuk pada penarikan semua pemukiman Yahudi dari Gaza oleh Israel pada tahun 2005.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah berulang kali menolak kemungkinan untuk membangun kembali pemukiman di Gaza selama perang Gaza dua tahun, meskipun beberapa anggota ultra-nasionalis dari koalisinya berupaya untuk menduduki kembali Gaza.