Finnews.id – Keluarga Agnelli menegaskan Juventus tidak akan dijual kepada pihak mana pun setelah secara terbuka menolak tawaran akuisisi dari perusahaan cryptocurrency, Tether. Pernyataan tersebut memastikan klub tersukses dalam sejarah Serie A itu tetap berada di bawah kendali keluarga Agnelli.
Tether sebelumnya mengajukan penawaran senilai sekitar 1 miliar euro atau setara hampir 1,2 miliar dolar AS untuk membeli saham mayoritas Juventus yang dimiliki keluarga Agnelli. Namun, tawaran tersebut langsung ditolak oleh Exor, perusahaan induk keluarga Agnelli.
CEO Exor, John Elkann, menegaskan bahwa Juventus bukan sekadar entitas bisnis. “Juventus, sejarah kami, dan nilai-nilai kami tidak untuk dijual,” ujar Elkann dalam pesan video yang diunggah di situs resmi klub.
Elkann menyebut Juventus telah menjadi bagian dari keluarganya selama 102 tahun. Selama lebih dari satu abad, empat generasi keluarga Agnelli disebut telah membangun, menjaga, dan menguatkan klub, baik di masa sulit maupun saat merayakan kesuksesan.
“Kami terus mendukung tim dan menatap masa depan untuk membangun Juventus yang kembali menang,” tambah Elkann, cucu dari pendiri Fiat, Giovanni ‘Gianni’ Agnelli.
Juventus sendiri belum kembali menjuarai Serie A sejak mencatatkan sembilan gelar beruntun pada periode 2012 hingga 2020. Klub asal Turin itu juga baru melakukan perubahan besar di jajaran pelatih setelah memecat Igor Tudor dan menunjuk Luciano Spalletti bulan lalu, menyusul awal musim yang kurang memuaskan.
Pada 2022, mantan presiden Juventus Andrea Agnelli bersama seluruh dewan direksi mengundurkan diri di tengah penyelidikan dugaan manipulasi laporan keuangan. Peristiwa tersebut menjadi salah satu fase terberat dalam sejarah modern klub.
Di tengah tren kepemilikan asing di sepak bola Italia, Juventus tetap menjadi salah satu klub besar yang bertahan di tangan pemilik domestik. AC Milan, Inter Milan, dan AS Roma kini dikendalikan oleh perusahaan investasi luar negeri. Selain Juventus, Napoli menjadi pengecualian lain, dengan kepemilikan tetap berada pada produser film Italia Aurelio De Laurentiis.