finnews.id – Pemerintah Thailand mengklaim pasukan Kamboja telah menewaskan empat tentara Thailand pada Sabtu, 13 Desember 2025.
Setidaknya 24 orang telah tewas pada pekan ini, termasuk empat tentara Thailand yang menurut Kementerian Pertahanan Thailand, tewas di daerah perbatasan.
Masing-masing pihak saling menyalahkan karena memicu kembali konflik. Tewasnya sejumlah tantara Thailand terjadi setelah Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, membantah klaim Presiden AS Donald Trump bahwa gencatan senjata telah disepakati untuk mengakhiri pertempuran.
Kekerasan antara negara-negara tetangga di Asia Tenggara ini, yang berakar dari perselisihan yang telah berlangsung lama.
Kedua negara bertikai mengenai demarkasi perbatasan sepanjang 800 kilometer (500 mil) pada era kolonial. Konflik ini telah menyebabkan sekitar setengah juta orang mengungsi di kedua sisi.
Di Thailand, pengungsi Kanyapat Saopria mengatakan dia “tidak lagi mempercayai Kamboja.”
“Upaya perdamaian putaran terakhir tidak berhasil. Saya tidak tahu apakah yang ini juga akan berhasil,” kata pria berusia 39 tahun itu kepada AFP.
Di seberang perbatasan, seorang pengungsi Kamboja mengatakan dia “sedih” karena pertempuran belum berhenti meskipun ada intervensi Trump.
“Saya tidak senang dengan tindakan brutal ini,” kata Vy Rina, 43 tahun.
Saling Tuding atas Nama Warga Sipil
Bangkok dan Phnom Penh saling tuding melakukan serangan terhadap warga sipil, dengan tentara Thailand melaporkan enam orang terluka pada hari Sabtu akibat roket Kamboja.
Sementara itu, Menteri Informasi Kamboja, Neth Pheaktra, mengatakan pasukan Thailand telah “memperluas serangan mereka hingga mencakup infrastruktur sipil dan warga sipil Kamboja.”
Seorang juru bicara Angkatan Laut Thailand mengatakan, Angkatan Udara “berhasil menghancurkan” dua jembatan Kamboja yang digunakan untuk mengangkut senjata ke zona konflik.
Di sebuah kamp di Buriram, Thailand, wartawan AFP melihat warga yang mengungsi menghubungi kerabat mereka di dekat perbatasan yang melaporkan bahwa pertempuran masih berlangsung.