Home News Ya Ampun! Menu SPPG Karangjati Blora Terbukti Tercemar Bakteri E.coli
News

Ya Ampun! Menu SPPG Karangjati Blora Terbukti Tercemar Bakteri E.coli

Bagikan
Dugaan keracunan akibat konsumsi menu MBG terjadi di Blora, Jawa Tengah.
Dugaan keracunan akibat konsumsi menu MBG terjadi di Blora, Jawa Tengah.
Bagikan

finnews.id – Penyebab kasus keracunan makanan massal yang menimpa tiga sekolah di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mulai terkuak. Ada kontaminasi bakteri Escherichia coli (E.coli) pada makanan disajikan SPPG Karangjati I Blora.

Hal ini terungkap dari hasil uji sampel makanan dan air yang dikirim ke Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Semarang.

“Hasil uji laboratorium mengonfirmasi kontaminasi bakteri Escherichia coli (E.coli) pada makanan disajikan SPPG Karangjati I Blora,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Blora, Nur Betsia, Senin, 8 Desember 2025.

Berdasarkan hasil uji laboratorium yang keluar pada Selasa (25/11), temuan bakteri E.coli pada sejumlah sampel makanan yang disajikan SPPG Karangjati I Blora. Kontaminasi serupa terdeteksi pada sampel air dari tower air di dapur.

“Bakteri E.coli teridentifikasi pada ayam woku, sayur pakcoy, buah melon, serta air yang digunakan. Menu pada hari kejadian meliputi ayam woku, tumis pakcoy wortel saus tiram, dan buah melon,” katanya.

Pengolahan Tidak Memenuhi Standar

Dia mengatakan kontaminasi E.coli diduga kuat dipicu pengolahan yang tidak memenuhi standar, antara lain pemasakan yang tidak sempurna, proses pencucian bahan, serta kualitas air yang kurang layak.

Terkait dengan temuan E.coli dalam air, Dinkesda menegaskan bahwa bakteri tersebut sebenarnya dapat ditemukan secara alami dalam jumlah kecil.

“E.coli dalam batas tertentu masih wajar. Namun ketika kadarnya melebihi ambang normal, bakteri dapat menghasilkan racun yang memicu keluhan kesehatan seperti yang dialami para siswa,” ujarnya.

Dinkesda juga menyoroti dugaan pengolahan makanan yang tidak sesuai standar sehingga memungkinkan bakteri tetap tumbuh dan berkembang.

“Pengolahan seharusnya mengikuti prosedur dan rentang waktu tertentu. Jika tahap awal dilakukan malam hari tanpa penanganan higienis yang benar, bakteri berpeluang tetap hidup dan berkembang,” ujarnya.

Bagikan
Artikel Terkait
News

Badan Geologi Identifikasi Potensi Migas di Lariang Enrekang

finnews.id – Badan Geologi Kementerian ESDM memulai survei udara untuk akuisisi data...

Polisi Aceh Memeriksa mobil yang diduga berisi mayat
News

Polisi Aceh Sisir Mobil-Mobil yang Viral Diduga Berisi Mayat Korban Banjir, Begini Hasilnya

finnews.id – Polres Aceh Tamiang menyisir sejumlah kendaraan yang ditinggalkan pemiliknya akibat...

Bupati Aceh Selatan Mirwan MS
News

Wakil Ketua DPR Usul Bupati Aceh Selatan Diberhentikan

finnews.id – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengusulkan agar Bupati...

BRIN sebut ada 118 DAS di Aceh dan Sumut yang terdampak bencana banjir.
News

BRIN Sebut Ada 118 DAS di Aceh dan Sumut yang Terdampak Bencana Banjir

finnews.id – Bencana banjir dahsyat menerjang Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra...