finnews.id – California telah mencatat 21 kasus keracunan jamur liar, yang salah satunya berujung pada kematian seorang dewasa.
Kasus ini memicu peringatan dari pejabat kesehatan agar masyarakat berhati-hati saat mengumpulkan jamur di alam bebas.
Jamur yang diduga menyebabkan keracunan adalah jamur death cap, yang sering disalahartikan sebagai jamur aman karena bentuk dan rasanya mirip jamur edible.
Racun yang terkandung dapat menyebabkan gagal hati dan komplikasi serius lainnya.
Gejala dan Risiko
Gejala awal keracunan meliputi kram perut, mual, diare, dan muntah dalam 24 jam setelah konsumsi.
Meskipun gejala gastrointestinal bisa membaik, pasien masih berisiko mengalami kerusakan hati yang parah.
Beberapa pasien bahkan memerlukan perawatan intensif, termasuk kemungkinan transplantasi hati.
Anak-anak menjadi kelompok yang paling berisiko karena cenderung mengonsumsi jamur saat bermain di luar rumah.
Data National Poison Data System mencatat lebih dari 4.500 kasus paparan jamur tak dikenal di AS pada 2023, dengan sekitar setengahnya dialami oleh anak-anak.
Penyebab dan Pencegahan
Pertumbuhan jamur death cap dipicu oleh cuaca basah, sehingga risiko keracunan meningkat selama musim hujan.
Pejabat kesehatan menekankan bahwa warna atau cara memasak jamur tidak dapat dijadikan patokan aman.
Masyarakat disarankan untuk menghindari pengumpulan jamur liar sama sekali.
Mereka yang membutuhkan informasi atau pertolongan terkait keracunan jamur dapat menghubungi hotline pengendalian racun di 800-222-1222.
Kesimpulan
Kasus keracunan jamur liar di California menunjukkan pentingnya kewaspadaan terhadap jamur beracun di alam bebas.
Satu kematian dan beberapa kasus gagal hati menegaskan bahwa jamur yang tampak aman dapat membawa risiko serius bagi siapa saja.