finnews.id – Piala Dunia 2026 bakal uji coba VAR untuk corner kick menjadi topik besar setelah FIFA mengonfirmasi rencana memperluas cakupan teknologi dalam turnamen empat tahunan tersebut. Berangkat dari laporan BBC Sport, gagasan ini muncul ketika FIFA ingin meningkatkan akurasi keputusan wasit, walaupun liga-liga domestik di Eropa menolak karena khawatir durasi laga makin panjang.
Dalam beberapa bulan terakhir, perdebatan tentang batasan teknologi terus bergulir, sehingga isu ini berkembang menjadi salah satu agenda terbesar menjelang turnamen tahun depan.
Latar Belakang Ide Perluasan VAR
Sejak VAR pertama kali diterapkan pada Piala Dunia 2018, teknologi ini terus dikembangkan. FIFA menilai bahwa beberapa keputusan sederhana yang dapat ditinjau dengan cepat seharusnya masuk protokol, termasuk corner kick.
Namun, pada pertemuan IFAB Oktober lalu, wacana itu tidak memperoleh persetujuan penuh. Organisasi tersebut memang membuka peluang untuk meninjau kartu kuning kedua yang keliru, tetapi menolak perluasan ke arah corner karena berpotensi menambah jeda permainan.
Walaupun begitu, FIFA tidak berhenti. Seperti pada teknologi offside semi-otomatis dan pengumuman keputusan VAR oleh wasit di stadion, FIFA menyiapkan jalur uji coba khusus untuk event mereka sendiri.
Dengan mekanisme itu, badan sepak bola dunia merasa punya landasan kuat untuk mencoba aturan baru tanpa harus menunggu persetujuan total dari seluruh liga.
Alasan FIFA Mendorong Perubahan
Menurut BBC, Pierluigi Collina sangat mendukung rencana ini sebagai bagian dari upaya membangun protokol VAR yang lebih menyeluruh. Baginya, setiap keputusan yang dapat diverifikasi secara cepat sepatutnya dipertimbangkan.
Ia bahkan mencontohkan insiden di final Euro 2016, ketika Portugal mendapat tendangan bebas yang seharusnya tidak diberikan dan hampir menghasilkan gol.
Karena itu, Piala Dunia 2026 bakal uji coba VAR untuk corner kick bukan sekadar eksperimen teknis. Ini juga menjadi sinyal bahwa FIFA ingin memperluas standar akurasi dalam pengambilan keputusan.
Dengan teknologi bola Adidas yang dapat mendeteksi sentuhan secara instan dan jaringan kamera tambahan, mereka merasa mampu menyelesaikan pemeriksaan corner tanpa mengganggu tempo.