Finnews.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara intensif mengerahkan sejumlah alat berat dan dukungan udara untuk mempercepat proses penanganan bencana di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Upaya ini ditujukan untuk memulihkan akses mobilisasi warga terdampak sekaligus mendukung operasi pencarian korban hilang.
Pemulihan Akses Jalan Jadi Prioritas Utama
Alat berat difokuskan untuk beroperasi di dua lokasi yang paling terdampak signifikan, yakni Kecamatan Palembayan dan Kecamatan Malalak. Daerah-daerah ini menjadi prioritas karena akses jalannya tertutup total akibat lumpur dan material longsor.
Direktur Dukungan Infrastruktur Darurat BNPB, Andria Yuferryzal, menargetkan bahwa dalam satu hingga dua hari ke depan, akses jalan yang saat ini terputus dapat kembali dilalui, meskipun masih terbatas untuk kendaraan roda dua (sepeda motor).
Dalam upaya pemulihan infrastruktur sementara ini, BNPB berkoordinasi erat dengan Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Barat. Kolaborasi ini memastikan bahwa pemulihan akses darurat dapat berjalan cepat dan terpadu.
Dropping Logistik ke Lokasi Terisolir
Selain penanganan akses darat, BNPB juga mengerahkan helikopter untuk mendukung kebutuhan dasar warga terdampak. Helikopter tersebut digunakan untuk dropping logistik via udara ke lokasi-lokasi terisolir yang ada di Kabupaten Agam. Langkah ini memastikan pasokan kebutuhan dasar tetap terpenuhi di tengah keterbatasan akses darat.
Berdasarkan data resmi yang dihimpun per Minggu (30/11), dampak bencana di Kabupaten Agam sangat signifikan. Sebanyak 87 orang meninggal dunia dan 76 orang lainnya masih dinyatakan hilang akibat peristiwa longsor dan banjir bandang ini.
BNPB menegaskan komitmen untuk terus mendorong operasi pembersihan area, pemulihan infrastruktur, serta pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak bencana di Provinsi Sumatera Barat berjalan dengan maksimal hingga kondisi darurat teratasi.