finnews.id – Kabar sedih datang dari Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. Sebuah gedung asrama Dayah (pesantren) Najmul Hidayah Al Aziziyah di Meunasah Subung Cot Meurak Blang, ambruk ke sungai akibat longsor.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Semua santri di pondok tersebut dilaporkan selamat.
“Alhamdulillah, tidak ada korban, karena santri sudah diungsikan dari semalam ke masjid pesantren, Allah maha kuasa,” kata Pembina Dayah Najmul Hidayah Al Aziziyah, Tgk Adli Abdullah, Rabu, 26 November 2025, dikutip Antara.
Saat ini, para santri mengungsi ke masjid dayah setempat. Kini, mereka kehilangan tempat tinggal, pakaian dan peralatan lainnya.
Longsor Akibat Hujan Deras
Satu pekan terakhir, sejumlah daerah di Aceh diguyur hujan deras dengan waktu lama. Sembilan kabupaten telah mengalami banjir hingga longsor akibat meluapnya air sungai dan derasnya debit air.
Adli menjelaskan, asrama putra di dayah memang berada di tepi sungai. Kemudian, karena arus yang deras, pengaman tebing sungai hancur hingga berujung ambruknya gedung.
“Longsor disebabkan batu gajah yang dipasang (pengaman tebing sungai) tidak sesuai,” ujarnya.
Ia menuturkan tebing sungai di sana yang dibangun menggunakan batu gajah itu dipastikan tidak sesuai, karena sudah pernah diproses hukum, terpidananya sudah menjalani hukuman.
“Tembok pengaman sungai dibangun tahun 2016, dan pernah bermasalah jebol karena banjir bandang yang melanda sungai Krueng Batee Iliek,” katanya.
Kerugian Materi Diperkirakan Mencapai Rp6 Miliar Lebih
Ia memperkirakan kerugian materi akibat robohnya bangunan asrama pesantren tersebut mencapai Rp6 miliar lebih.
Adli menegaskan untuk pesantren saat ini membutuhkan penanganan darurat dari pemerintah, khususnya dapur umum dan pakaian untuk digunakan santri.
“Kita butuh dapur darurat dan pakaian pengganti bagi santri yang menghuni asrama ini mencapai 329 orang,” kata Adli Abdullah.