Home Internasional Istanbul: Kota Seribu Kucing
Internasional

Istanbul: Kota Seribu Kucing

Bagikan
Kota Seribu Kucing
Kota Seribu Kucing, Image: Pelin / Pexels
Bagikan

finnews.id – Kota Seribu Kucing sering menjadi julukan tidak resmi bagi Istanbul. Julukan ini muncul karena populasi kucing jalanan terlihat di hampir seluruh sudut kota. Di trotoar, taman, masjid, pelabuhan ferry, hingga kafe modern—kucing hidup berdampingan dengan manusia seolah mereka penduduk resmi kota. Fenomena ini menarik perhatian wisatawan, peneliti budaya, serta pembuat film dokumenter karena Istanbul memiliki hubungan yang tidak biasa dengan kucing. Karena itu, banyak orang ingin memahami alasan dan latar belakang dari hubungan unik tersebut.

Sejarah dan Awal Mula Keakraban

Fenomena kucing di Istanbul tidak hadir dalam semalam. Sejak era Kekaisaran Ottoman, kucing sudah memainkan peran penting. Pada masa itu, pedagang membawa barang melalui jalur laut dan darat, dan kapal sering membawa tikus. Kucing hadir sebagai solusi alami. Mereka membantu melindungi gudang makanan, perpustakaan, dan rumah warga. Sejak saat itu, kucing menjadi bagian dari ekosistem urban Istanbul.

Selain itu, masyarakat Ottoman memandang kucing dengan hormat karena dianggap hewan bersih, mandiri, dan tidak mengganggu lingkungan. Kehadiran mereka diterima dan dirawat tanpa menjadi tanda kepemilikan.

Pengaruh Agama dan Kepercayaan

Mayoritas penduduk Istanbul memeluk Islam, dan pandangan dalam tradisi Islam mendukung perilaku welas asih terhadap kucing. Banyak kisah populer menggambarkan perlakuan baik tokoh agama kepada kucing karena dianggap makhluk yang menjaga kebersihan dan tidak menimbulkan gangguan. Bahkan, beberapa masjid tua masih menyediakan sudut kecil untuk kucing tidur atau berlindung. Akhirnya, tradisi tersebut mengakar menjadi kebiasaan sosial yang bertahan hingga kini.

Ruang Publik dan Kehidupan Sehari-hari

Saat berjalan menyusuri kota, kita bisa melihat mangkuk air, makanan kering, kotak kayu, dan tempat berteduh kecil di sepanjang jalan. Banyak warga dengan senang hati menyediakan kebutuhan kucing di sekitar lingkungan mereka. Bahkan toko roti, kafe, hingga kantor layanan publik sering membiarkan kucing masuk dan beristirahat di sofa atau kursi.

Kebiasaan ini menciptakan persepsi menarik bahwa kucing di Istanbul bukan liar dan bukan pula peliharaan pribadi. Kucing diperlakukan sebagai “warga bebas kota” yang berhak atas perhatian, makanan, dan perlindungan.

Bagikan
Artikel Terkait
EntertainmentInternasional

Hadir di Jakarta, Aktris Tiongkok Meng Ziyi Berbagi Tips Kecantikan dan Kesan

finnews.id – Aktris Tiongkok, Meng Ziyi, membocorkan tips kecantikannya meski jadwalnya super...

InternasionalLifestyle

Belgia Melarang VAPE, Apa saja Ancaman dari VAPE?

finnews.id – Belgia sedang bersiap untuk melarang semua rasa vape kecuali tembakau...

Elon Musk Ronaldo Infantino MBS
Internasional

Elon Musk, Ronaldo, Presiden FIFA, VP Vance dan MBS Bertemu di Jamuan Gedung Putih

Finnews.id – Jamuan makan malam kenegaraan yang diselenggarakan Presiden Trump untuk Pangeran...

Kebakaran
Internasional

Kebakaran Hebat Terjadi di Oita, 170 Bangunan Rusak

finnews.id – Kebakaran hebat melanda kota Oita di pulau Kyushu, Jepang, dan...