Catatan Dahlan Iskan

Nikmat Karina

Bagikan
Bagikan

HAPPY. Dia mungkin jadi orang Indonesia yang paling berbinar atas penganugerahan hadiah Nobel Kedokteran kepada Prof Shimon Sakaguchi tahun ini: Dr dr Karina SpBE-RE, K.

Gelar ”K” yang terakhir itu dari saya. Singkatan dari ”keriting” –baik rambutnyi maupun otaknyi.

Sakaguchi-lah, profesor dari Kyoto University itu, mendapat Nobel 2025 berkat penelitiannya soal T-Cell. Prof Sakaguchi-lah yang mengenali bahwa di antara berbagai sel di tubuh manusia ada sel T.

Sel itu tempatnya di dalam darah putih. Menjadi bagian dari darah putih. Anda sudah tahu fungsi utama darah putih: untuk kekebalan tubuh dalam menghadapi penyakit.

Tentu penyakit itu banyak jenisnya. Maka di dalam sistem kekebalan itu rupanya banyak jenis sel yang tugasnya berbeda-beda. Sel T punya tugas khusus: menghadapi penyakit tertentu. Tugas awalnya mengenali gejala jika ada sel lain yang terkena virus dan sejenisnya. Dia semacam intelijen khusus dalam tubuh. Disebut khusus karena tidak hanya bertugas melaporkan hasil deteksinya, melainkan sekaligus berusaha membunuh penyakit itu.

Anda masih ingat Disway 15 Oktober lalu. Karina membawa ibunyi yang sakit kanker ke Jepang. Itu tahun 2016. Dia tinggalkan seluruh kegiatannyi demi sang ibunda. Termasuk sekolah S-3 nyi yang hampir selesai. Di almamaternyi. Di bidang biologi molekuler.

Sang ibu sembuh. Karina tidak hanya mendampingi sang ibu, tapi juga mempelajari proses pengobatannyi. Termasuk tindakan yang dilakukan dokter untuk sang ibu: memberikan pasokan sel-T ke sang ibu.

Karina tidak hanya mempelajari. Dia berusaha membawa ilmu itu ke Indonesia. Dia akan menerapkannya di klinik miliknyi. Meski ahli bedah plastik Karina juga mendalami sel. Bahkan mempraktikkan suntikan aa-PRP –lihat Disway 6 Agustus 2021.

Selama di Jepang Karina mencari kontak bisnis terkait sel-T. Berhasil. Resmilah Karina sebagai pembawa teknologi sel-T di Indonesia. Ibunyi sembuh. Bisnis didapat. Tak lama kemudian gelar doktor diraih. Nikmat apa lagi yang masih harus dicari.

Sebagai peneliti Karina tidak berhenti di situ. Setelah memegang teknologi itu untuk Indonesia dia mendalaminya. Siapa tahu masih bisa ditambahkan ”kebijakan lokal” ke teknologi sel-T.

Bagikan
Artikel Terkait
Catatan Dahlan Iskan

Kopi (K)Mojang

Pernah dengar kopi geothermal? Itu memang baru: baru dua tahun. Saya sendiri...

Catatan Dahlan Iskan

Bebek Djibouti

SAYA sudah urus visa ke Djibouti. Sudah berhasil. Saya ingin melihat negara...

Catatan Dahlan Iskan

Mengejar Lari

PUNYA waktu sehari –sebelum peresmian pabrik kopi Kapal Api– saya pilih pergi...

Kholid Bawazier (kiri) bersama Soedomo (kanan depan).)--
Catatan Dahlan Iskan

Soedomo Bawazier  

SAYA tersenyum kecil. Pidato sambutan orang Arab itu diawali dengan sapaan ustaz...