finnews.id – Usia gamer global sekarang menunjukkan tren signifikan: usia pemain didominasi orang dewasa, bukan remaja. Rata-rata gamer global ini kini mencapai 41 tahun, menandai pergeseran dari masa lalu ketika remaja mendominasi industri.
Pergeseran ini muncul karena beberapa faktor, termasuk biaya konsol dan game yang tinggi, preferensi jenis permainan, serta kemampuan finansial pemain dewasa. Banyak orang dewasa memilih bermain game karena pengalaman yang lebih matang, stabilitas ekonomi, dan akses ke platform lengkap.
Data Gender Gamer Global
Proporsi gender gamer kini semakin seimbang, dengan sekitar 48% perempuan dan 52% laki-laki secara global. Mobile dan casual games banyak jadi favorit perempuan dan dewasa muda berusia 20–30 tahun, sedangkan game hardcore untuk konsol dan PC lebih banyak diminati laki-laki usia 30–40 tahun. Perpaduan ini menunjukkan bahwa rata-rata gamer global tidak lagi identik dengan stereotip remaja laki-laki.
Faktor Ekonomi dan Harga Konsol
Salah satu alasan utama dominasi pemain dewasa adalah harga konsol dan game yang tinggi. Konsol terbaru seperti PlayStation, Xbox, dan Nintendo Switch memiliki harga ratusan dolar, sementara game AAA bisa mencapai puluhan dolar per judul.
Biaya ini membuat remaja sulit mengejar tren terbaru, sedangkan orang dewasa dengan penghasilan tetap lebih mampu membeli perangkat dan game serta menikmati pengalaman bermain secara optimal.
Jenis Game dan Demografi Pemain
Mobile games dan casual games yang lebih murah dan mudah aksesnya lebih banyak menarik pemain dewasa muda dan perempuan. Sebaliknya, game hardcore untuk konsol dan PC memerlukan perangkat keras spesifikasi tinggi serta waktu yang signifikan.
Segmen ini lebih ke pemain usia 30–40 tahun yang memiliki kesabaran, strategi, dan kemampuan finansial untuk mendalami permainan. Kombinasi faktor harga, waktu, dan preferensi permainan menjadikan orang dewasa dominan di statistik global.
Perubahan Sosial dan Budaya Gaming
Selain faktor ekonomi, perubahan sosial turut mendukung dominasi gamer dewasa. Game kini orang anggap sebagai hiburan serius, bukan sekadar aktivitas remaja. Komunitas online, turnamen e-sport, dan streaming di platform seperti Twitch dan YouTube memperluas daya tarik bagi orang dewasa.
Aktivitas ini bukan hanya bermain, tetapi juga bersosialisasi, membangun jaringan, dan menikmati konten kreatif, sehingga gamer dewasa memiliki pengalaman bermain yang matang secara emosional dan finansial.