finnews.id – Dua korban ledakan di SMAN 72 Jakarta masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Hingga Minggu (9/11/2025), keduanya dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) dan High Care Unit (HCU) dengan kondisi vital yang dinyatakan stabil namun belum sepenuhnya pulih.
Direktur RSIJ Cempaka Putih, Dr. Pradono Handojo, menjelaskan bahwa tim medis terus melakukan pemantauan ketat terhadap perkembangan kedua pasien tersebut selama 24 jam penuh.
“Keduanya masih dalam perawatan intensif. Tanda-tanda vital stabil, namun kondisinya belum memungkinkan untuk dipindahkan ke ruang rawat inap. Tim dokter spesialis kami terus melakukan pemantauan setiap waktu,” ujarnya di Jakarta, Minggu.
Pradono menambahkan, pihaknya berharap kondisi kedua pasien tersebut dapat berangsur membaik dalam waktu dekat.
Mengenai status salah satu pasien yang disebut sebagai terduga pelaku peledakan, Pradono menegaskan bahwa rumah sakit hanya berfokus pada penanganan medis semua korban tanpa membeda-bedakan.
“Kami tidak memiliki otoritas untuk menjelaskan status hukum pasien. Fokus kami adalah memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan medis terbaik,” jelasnya.
Sementara itu, sebanyak 11 korban lain yang sebelumnya juga dirawat di RSIJ Cempaka Putih kini menunjukkan perkembangan positif. Mereka dirawat di paviliun atau ruang rawat inap dan diperkirakan dapat dipulangkan dalam tiga hingga lima hari ke depan, menyesuaikan hasil asesmen tim medis.
“Semua pasien yang dirawat di RSIJ Cempaka Putih kondisinya stabil dan terus membaik,” tambah Pradono.
Dari total 96 korban ledakan di SMAN 72 Jakarta, sejauh ini 68 orang telah dinyatakan pulang, sedangkan 28 orang masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit sekitar Cempaka Putih. Dari jumlah itu, 13 orang dirawat di RSIJ Cempaka Putih, 14 di RS Yarsi, dan satu pasien di RS Pertamina Jaya.
Perawatan intensif terhadap para korban masih terus berlanjut, sementara pihak kepolisian masih mendalami penyebab dan motif di balik insiden ledakan yang terjadi saat pelaksanaan Shalat Jumat di lingkungan sekolah tersebut.