Finnews.id – Xiaomi 17 Pro Max dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 dipastikan eksklusif China. Tapi sayang, flagship gila Xiaomi ini tidak dijual di Indonesia. Lalu apa alasannya?
Indonesia, sebagai pasar smartphone terbesar kedua di Asia Tenggara, selalu menjadi tujuan utama bagi hampir semua produsen global. Namun, kabar terbaru dari raksasa teknologi asal China, Xiaomi, justru menciptakan tanda tanya besar bagi penggemar gadget di Tanah Air.
Xiaomi secara resmi meluncurkan flagship tertinggi mereka, Xiaomi 17 Pro dan varian pamungkasnya, Xiaomi 17 Pro Max, tetapi disertai keputusan mengejutkan: kedua model puncak ini dikonfirmasi tidak akan memasuki pasar global, dan statusnya eksklusif untuk pasar China. Keputusan ini memicu pertanyaan, mengapa Xiaomi “menyembunyikan” teknologi tercanggih mereka dari konsumen Indonesia?
Kekuatan Gila di Balik Layar
Xiaomi 17 Pro Max membawa sejumlah peningkatan spesifikasi yang membuat kehadirannya di Indonesia sangat dinantikan. Ponsel ini ditenagai oleh chipset paling mutakhir dari Qualcomm, yakni Snapdragon 8 Elite Gen 5. Prosesor flagship tersebut menawarkan lompatan signifikan pada kinerja Artificial Intelligence (AI), efisiensi daya, dan kemampuan grafis yang jauh melampaui standar saat ini.
Dari sektor visual, Xiaomi 17 Pro Max dikabarkan membawa peningkatan besar pada teknologi kamera. Laporan menyebutkan bahwa modul kamera utama dilengkapi dengan sensor beresolusi super tinggi dan didukung lensa periscope zoom generasi terbaru yang mampu menangkap detail ekstrem pada jarak jauh. Selain itu, desain perangkat ini juga dilaporkan mengalami perombakan total dengan material premium dan teknologi pendingin inovatif yang mencegah overheating saat bermain game berat. Kapasitas baterai besar yang dipadukan dengan pengisian daya super cepat menjadikan perangkat ini powerhouse sejati yang siap bersaing dengan merek-merek premium global lainnya.
Misteri Status ‘Eksklusif China’
Penggemar Xiaomi di Indonesia, yang terbiasa mendapatkan hampir semua seri utama, kini harus gigit jari. Status China Exclusive ini bukan hanya sekadar penundaan, tetapi merupakan keputusan strategis permanen dari perusahaan.