finnews.id – Memasuki musim hujan, para pemilik mobil harus ekstra waspada terhadap kondisi kendaraan mereka. Bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga keselamatan.
Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, mengingatkan pentingnya pemeriksaan rutin pada sejumlah komponen penting agar mobil tetap prima meski sering melibas hujan dan genangan air.
1. Rem: Pastikan Tidak Aus dan Selalu Kering
Menurut Yannes, sistem pengereman adalah hal pertama yang harus diperhatikan. Rem yang lembap atau basah bisa menurunkan daya cengkeram dan sangat berisiko saat berkendara di jalan licin.
“Pastikan rem tidak aus dan selalu kering,” ujarnya.
Setelah melewati genangan air, segera cuci dan keringkan bagian bawah mobil untuk mencegah karat dan gangguan pada sistem rem.
2. Periksa Knalpot dan Filter Udara
Selama musim hujan, air dapat dengan mudah masuk ke dalam knalpot maupun filter udara. Jika dibiarkan, hal ini bisa menyebabkan gangguan pada mesin.
“Filter udara yang basah membuat proses pembakaran tidak sempurna, sementara knalpot yang kemasukan air bisa menimbulkan tekanan balik,” jelas Yannes.
Dampaknya? Mesin bisa mogok bahkan mengalami kerusakan berat.
3. Waspadai Sistem Kelistrikan
Komponen kelistrikan seperti aki, kabel, dan konektor listrik juga rentan terhadap kelembapan tinggi. Jika air masuk ke bagian ini, risiko korsleting dan kerusakan Electronic Control Unit (ECU) sangat besar.
Yannes menyarankan agar pemilik mobil rutin memeriksa kondisi baterai serta memastikan tidak ada konektor yang longgar atau berkarat.
4. Cek Segel Pintu dan Pelindung Kabin
Segel pintu (seal) berfungsi mencegah air masuk ke kabin dan ruang mesin. Jika rusak, air bisa dengan mudah menembus ke dalam, menyebabkan korosi dan kerusakan pada interior mobil.
“Seal dan baterai accu juga perlu kita cek secara rutin, karena semua komponen tersebut sangat rawan rusak saat musim hujan,” tambahnya.
5. Jangan Nyalakan Mesin Saat Mobil Terendam Banjir
Kesalahan paling fatal yang sering dilakukan pengendara adalah menyalakan mesin setelah mobil kebanjiran. Tindakan ini bisa menyebabkan water hammer, yaitu kondisi ketika air masuk ke ruang bakar dan merusak piston serta blok mesin.
“Jangan coba-coba menghidupkan mesin saat kendaraan terendam banjir,” tegas Yannes.
Selain itu, korsleting pada sistem kelistrikan dan kerusakan ECU juga bisa terjadi bila mesin dinyalakan dalam kondisi basah.