finnews.id – Rumah tangga komedian dan musisi kondang Andre Taulany bersama istrinya, Rien Wartia Trigina atau yang lebih dikenal sebagai Erin Taulany, akhirnya sampai di ujung perjalanan. Setelah melewati rangkaian sidang panjang, putusan cerai keduanya dijadwalkan akan dibacakan pada Senin, 11 November 2025, oleh Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan.
Berbeda dari sidang sebelumnya, pembacaan putusan kali ini dilakukan secara elektronik (e-court) tanpa kehadiran langsung Andre maupun Erin.
“Untuk tanggal 11 nanti tidak hadir. Jadi putusannya itu secara e-litigasi di akun e-court, secara elektronik aja,” jelas Galih Rakasiwi, kuasa hukum Andre Taulany, saat ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Rabu (5/11/2025).
Sebelumnya, gugatan cerai Andre sempat ditolak oleh PA Tigaraksa, sebelum akhirnya diajukan ulang ke PA Jakarta Selatan, sesuai domisili Erin sebagai pihak termohon. Dengan begitu, seluruh proses hukum kini resmi ditangani oleh PA Jakarta Selatan.
Galih menambahkan, meski pembacaan putusan dilakukan secara daring, Andre tetap wajib hadir secara langsung saat pembacaan ikrar talak nanti.
“Wajib datang, karena ikrar talak itu harus diucapkan langsung oleh yang bersangkutan,” tegasnya.
Sementara itu, kuasa hukum lainnya, Fahmi Bachmid, menegaskan bahwa materi gugatan Andre hanya berkaitan dengan pengesahan status perceraian, tanpa ada tuntutan tambahan terkait harta gana-gini.
“Andre tidak memasukkan tuntutan soal harta gana-gini. Semua urusan itu disepakati untuk diselesaikan secara kekeluargaan di luar pengadilan,” ujar Fahmi.
Dalam hal hak asuh anak, baik Andre maupun Erin memilih untuk tidak memperdebatkan. Pasangan ini sepakat memberikan kebebasan penuh kepada anak-anak mereka untuk menentukan sendiri ingin tinggal bersama siapa.
“Mereka sudah dewasa, jadi tidak perlu ada perebutan hak asuh,” ujar sumber dekat keluarga.
Dengan seluruh proses administratif dan kesepakatan damai yang telah dipenuhi, Andre Taulany kini tinggal menunggu waktu untuk resmi berstatus duda.
Pernikahan yang telah dibina selama 19 tahun itu akhirnya berakhir tanpa konflik besar, menandai perpisahan yang dilakukan dengan penuh kedewasaan dan saling menghormati.