Finnews.id – Topan Kalmaegi (Tino) menghantam Filipina tengah, menewaskan sedikitnya 52 orang di Cebu, provinsi yang baru pulih diri dari gempa. Banjir bandang menjebak warga di atap rumah dan menghanyutkan kendaraan.
Cebu Dihantam Bencana Ganda, Korban Jiwa Topan Kalmaegi Capai 52 Orang
Topan Kalmaegi (Badai Tino) telah meninggalkan jejak duka mendalam di Filipina tengah, menewaskan sedikitnya 52 orang dan menyebabkan 13 lainnya hilang. Sebagian besar korban jiwa dilaporkan di Provinsi Cebu, sebuah wilayah padat penduduk yang saat ini masih dalam proses pemulihan dari guncangan gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,9 yang terjadi pada 30 September lalu.
Bernardo Rafaelito Alejandro IV, Wakil Administrator Kantor Pertahanan Sipil, dan pejabat provinsi mengonfirmasi bahwa sebagian besar kematian terjadi akibat banjir bandang yang meluas. Banjir ini memaksa banyak penduduk terperangkap di atap rumah mereka dan menghanyutkan puluhan mobil di provinsi yang terdampak parah tersebut.
Banjir Bandang Menjebak Warga
Topan Kalmaegi menghantam Cebu pada hari Selasa 4 November 2025 memicu banjir bandang yang parah dan membuat sungai serta saluran air meluap. Banjir yang melingkupi komunitas perumahan secara tiba-tiba menyebabkan warga yang terkejut harus memanjat ke atap untuk meminta pertolongan.
Gwendolyn Pang, Sekretaris Jenderal Palang Merah Filipina, mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya menerima banyak sekali panggilan darurat dari warga yang membutuhkan evakuasi dari atap. Dia menambahkan bahwa upaya penyelamatan terpaksa ditunda hingga banjir sedikit surut untuk mengurangi risiko keselamatan personel darurat. Cebu, sebuah provinsi dengan lebih dari 2,4 juta penduduk, telah mendeklarasikan status bencana (state of calamity) untuk memuluskan pencairan dana darurat yang lebih cepat.
Insiden Fatal dan Kerusakan Lainnya
Selain korban jiwa di Cebu, beberapa kematian juga tercatat di provinsi lain. Seorang warga lanjut usia di Provinsi Southern Leyte tewas tenggelam akibat banjir setelah topan mendarat di salah satu kota timurnya. Sementara itu, di Provinsi Bohol tengah, seorang warga lain meninggal setelah tertimpa pohon tumbang.