Home News Be Tsunami Ready! Belajar dari Tragedi Aceh di Hari Kesadaran Tsunami 2025
News

Be Tsunami Ready! Belajar dari Tragedi Aceh di Hari Kesadaran Tsunami 2025

Bagikan
Hari Kesadaran Tsunami 2025
Peringatan Hari Kesadaran Tsunami Sedunia 5 November 2025 mengajak masyarakat global belajar dari tragedi Aceh dan siap menghadapi bencana laut.Foto:Unsplash@Jeffery Thuman
Bagikan

Finnews.id – Hari Kesadaran Tsunami Sedunia atau World Tsunami Awareness Day diperingati setiap tanggal 5 November untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya tsunami dan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana laut. Inisiatif ini merupakan hasil keputusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menekankan pentingnya sistem peringatan dini, edukasi publik, dan mitigasi risiko tsunami.

Peringatan ini berlangsung secara global, terutama di negara-negara yang rawan tsunami seperti Indonesia, Jepang, Filipina, Chile, dan Thailand. Di Indonesia, beberapa wilayah pesisir rutin mengadakan simulasi evakuasi tsunami, seminar edukasi mitigasi bencana, serta kampanye publik mengenai prosedur keselamatan.

Sementara di Jepang, kegiatan resmi termasuk High School Students Summit on World Tsunami Awareness Day 2025 di Kota Sendai, yang melibatkan generasi muda dalam upaya edukasi dan kesiapsiagaan.

Selain kegiatan lapangan, Hari Kesadaran Tsunami Sedunia juga menekankan pentingnya peralatan ilmiah seperti seismograf dan seismogram.

Alat ini berperan vital dalam mendeteksi gempa bumi yang berpotensi memicu tsunami, memberikan informasi real-time kepada masyarakat, dan membantu tim tanggap darurat merencanakan evakuasi dengan cepat.

Peringatan tahun 2025 mengusung tema “Be Tsunami Ready: Invest in Tsunami Preparedness”, menekankan investasi dalam edukasi, teknologi peringatan dini, dan kesiapsiagaan komunitas.

Dengan adanya hari khusus ini, masyarakat diharapkan lebih sadar risiko tsunami, memahami jalur evakuasi, dan siap menghadapi situasi darurat dengan lebih aman.

Flashback: Tragedi Tsunami Aceh 2004

Sebagai contoh nyata, tsunami Aceh 2004 menjadi tragedi global akibat ketidaktahuan masyarakat terhadap gejala alam. Gempa dahsyat berkekuatan 9,1–9,3 SR di Samudra Hindia memicu gelombang tinggi yang menghancurkan pesisir Aceh, menewaskan lebih dari 167.000 orang, dan meninggalkan jutaan pengungsi.

Banyak korban tidak mengenali tanda-tanda awal tsunami, seperti surutnya air laut secara tiba-tiba, sehingga tidak sempat menyelamatkan diri. Tragedi ini menekankan pentingnya edukasi, kesiapsiagaan, dan sistem peringatan dini untuk mencegah kerugian yang sama di masa depan.

Bagikan
Artikel Terkait
Perluasan Whoosh Surabaya
News

Abaikan Isu Utang, Prabowo Target Whoosh Sampai Banyuwangi! DPR Juga Harap ke Yogyakarta

Finnews.id – Presiden Prabowo Subianto menyatakan ambisi agar Kereta Cepat Whoosh diperluas...

Gempa Gorontalo Hari Ini
News

Gempa M 6,2 Guncang Keras Gorontalo Pagi Ini, BMKG Pastikan Tidak Tsunami

Finnews.id – Wilayah Bone Bolango, Gorontalo, diguncang gempa berkekuatan M 6,2 pagi...

News

Transjakarta Targetkan Layani 400 Juta Penumpang Sepanjang 2025

finnews.id – Direktur Utama (Dirut) PT Transjakarta, Welfizon Yuza, menargetkan pihaknya dapat...

News

Seorang Ibu di Banyuwangi Kubur Bayi yang Baru Lahir di Halaman Belakang Rumah

finnews.id – Seorang ibu di Banyuwangi kubur bayi yang baru lahir di...